





Jumlah Rakaat Shalat Tarawih
TARAWIH DAN RAMADHAN Sudah menjadi hal yang maklum, bahwa Shalat Tarawih adalah Shalat sunah yang menjadi paket yang tidak terpisahkan dari bulan Ramadhan yang penuh dengan keberkahan ini. waktunya, dikerjakan sesudah Shalat Isya’ sampai terbitnya fajar yang menandakan masuknya waktu Shalat Subuh, sebagaimana yang dikerjakan oleh para sahabat, tabi’in, salaf dan sampai pada masa kini,…
DetailsSHAFIYYAH BINTI HUYAIY R.A. (Wanita Bani Nadhir) Bagian 5
Beberapa lama kemudian Shafiyyah r.a. pindah di tempat kediaman Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam, berdekatan dengan para istri beliau yang lain. Di sana ia menghadapi kesukaran yang membingungkan pikiran. Tiga orang istri Nabi lainnya tinggal sangat berdekatan di sebelah tempat tinggalnya. Mereka adalah ‘A’isyah, Hafshah, dan Saudah—radhiyallahu ‘an-hunna. Demikian pula di…
DetailsSHAFIYYAH BINTI HUYAIY R.A. (Wanita Bani Nadhir) Bagian 4
Tibalah Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam bersama pasukannya di Madinah. Anas menuturkan, setiba mereka di dalam kota unta yang dinaiki Shafiyyah terantuk batu hingga ia jatuh terpelanting. Rasulullah segera turun menolongnya. Ketika itu banyak wanita yang melihatnya pada bersungut-sungut, “Allah akan menjauhkan perempuan Yahudi itu!”[1] Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa…
DetailsSHAFIYYAH BINTI HUYAIY R.A. (Wanita Bani Nadhir) Bagian 3
Banyak yang diceritakan oleh Shafiyyah kepada Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam mengenai orang-orang Yahudi. Tempat Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam dan Shafiyyah r.a. beristirahat di tengah perjalanan, dijaga keras oleh seorang dari kaum Anshar bernama Abu Ayyub Khalid bin Zaid. Sepanjang malam ia tidak tidur dan tetap…
DetailsSHAFIYYAH BINTI HUYAIY R.A. (Wanita Bani Nadhir) Bagian 2
Mimpi Shafiyyah dan Ingatannya Selama beberapa waktu, Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam berada di Khaibar menunggu suasana tenang pulih kembali. Setelah Shafiyyah tampak mulai tenteram, tidak terguncangkan lagi jiwanya oleh peperangan yang menghancurkan bangsanya di Khaibar, Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam bersama pasukan beranjak pulang ke Madinah.…
DetailsSHAFIYYAH BINTI HUYAIY R.A. (Wanita Bani Nadhir) Bagian 1
Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam berkata kepadanya, “Jawablah; suamiku Muhammad, ayahku Harun, dan pamanku Musa!” (Al-Ishabah: VIII/127, Al-Isti’ab: I V/1872, danAs-Samthuts-Tsamin: 121) Penaklukan Yahudi Khaibar Lewatlah sudah tahun ke-6 Hijriyah, tahun terjadinya beberapa peristiwa penting, yaitu pernikahan Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam dengan Juwairiyyah binti Al-Harits r.a.,…
DetailsJUWAIRIYYAH BINTI AL-HARITS R.A. (Putri Pemimpin Bani Musthalia) Bagian 5
Apa yang diperkirakan dan dikhawatirkan ‘A’isyah terjadi dalam kenyataan; Rasulullah melihat seorang hamba sahaya rupawan … kemudian Juwairiyyah binti Al-Harits itu menyertai kehidupan ‘A’isyah di tengah keluarga Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam Juwairiyyah menjadi wanita mukminah dan muslimah yang baik dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya, sekaligus pula menjadi Ummul-Mu’minln. Akan…
DetailsJUWAIRIYYAH BINTI AL-HARITS R.A. (Putri Pemimpin Bani Musthalia) Bagian 4
Pernikahan Juwairiyyah dengan Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam itu sungguh berdampak sosial sangat positif, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi kaumnya. Ia sendiri selamat dari perbudakan, bahkan beroleh kemuliaan yang sangat tinggi sebagai Ummul-Mu’minin. Sedangkan warga kabilahnya selain terselamatkan dari perbudakan yang memalukan, juga terselamatkan dari murka Allah di dunia dan…
DetailsJUWAIRIYYAH BINTI AL-HARITS R.A. (Putri Pemimpin Bani Musthalia) Bagian 3
Pengantin Membawa Berkah Berita pernikahan Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam dengan putri Al-Harits bin Abi Dhirar demikian cepat tersebar di kalangan penduduk Madinah. Mereka mendoakan wanita dari Bani Mushthaliq yang beroleh kemuliaan melalui pernikahannya dengan Nabi dan Rasul yang mereka imani dan mereka junjung tinggi. Anggota-anggota pasukan Muslimin dalam perang di…
DetailsJUWAIRIYYAH BINTI AL-HARITS R.A. (Putri Pemimpin Bani Musthalia) Bagian 2
Dengan berakhirnya perang Khandaq kaum Muslimin pulang ke tengah keluarganya masing-masing untuk beristirahat. Akan tetapi belum lama mereka istirahat, terdengar aba-aba di siang hari bolong, yang atas perintah Nabi menyerukan, “Barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya janganlah menunaikan shalat ashar sebelum tiba di tengah permukiman Bani Quraidhah!” Aba-aba tersebut bukan lain adalah perintah gerakan…
DetailsJUWAIRIYYAH BINTI AL-HARITS R.A. (Putri Pemimpin Bani Musthalia) Bagian 1
“Pada waktu Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam membagi tawanan perang wanita Bani Musthaliq (melalui undian), Juwairiyyah binti Al-Harits jatuh di tangan Tsabit bin Qais, atau saudara sepupunya. Wanita itu kemudian berusaha keras hendak menebus dirinya (untuk dimerdekakan). Ia seorang wanita yang berwajah manis dan elok. Setiap pria yang melihatnya pastik tertarik.…
DetailsZAINAB BINTI JAHSY R.A. (Wali Nikahnya Paling Mulia) Bagian 10
Khalifah ‘Umar bin Al-Khaththab r.a. pernah mengirimkan uang tunjangan bagi Zainab sebesar 12.000 dirham. Zainab menerimanya sambil berucap, “Ya Allah… uang ini kelak tidak akan dapat mengikutiku (yakni tidak akan dibawa mati!). Ini ujian (fitnah) bagiku, bukan lain!” Uang itu lalu dibagikan kepada kaum kerabatnya yang tidak mampu dan orang-orang lain yang membutuhkan pertolongan. Ketika…
Details