Bahasan Muktamar Ulama Ahli Sunnah Wal Jamaah Sedunia di Malaysia 1436 H
Tentang perayaan maulid Nabi dan perayaan lainnya
Oleh Al Habib Ahmad bin Novel bin Salim Jindan
hukum Perayaan Ni’mat yang di antaranya adalah kelahiran Nabi, Isra mi’rajnya, hijrahnya dan lain sebagainya
pertama-tama alangkah baiknya jika kita lepaskan berbagai penamaan. Dan kita mencari tahu tentang hakekatnya yang setelah itu dinamakan dengan nama apapun. Sebab Al Qo’idah berkata:
الحكم على شيء فرع من تصوره
“Hukum atas suatu perkara tertentu adalah cabang dari memahami secara utuh tentang perkara tertentu tersebut”.
Perayaan dan perkumpulan yang sering kita saksikan, baik penamaannya adalah perayaan maulid, sholawat dsb. Apa yang mendorong diadakan perayaan dan perkumpulan tersebut? Dan apakah yang ada dalam perayaan dan perkumpulan tersebut?
Jika kita menghadiri acara perayaan dan perkumpulan tersebut dan kemudian kita bertanya kepada para ulama yang mengadakannya dan menghadirinya serta kaum muslimin yang menghadirinya, apa yang mendorong mereka untuk mengadakan dan menghadiri perayaan dan perkumpulan tersebut? Mereka semua akan menjawab:
- Cinta dan rindu kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam.
- Rasa syukur kepada Allah atas ni’mat dan anugrah Allah berupa Rasulullah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam.
- Dorongan iman kepada Allah dan Rasul-Nya. Keimanan kepada Allah dan Rasul-Nya memanggil mereka untuk selalu mengingat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam dan menyebut-nyebutnya.
- Mencari tahu tentang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam agar mereka dapat meneladani dan lebih mencintainya.
- Semangat mereka untuk memperkenalkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam kepada anak dan keluarga serta sahabat mereka.
- Dan kepatuhan kepada perintah Allah yang memerintahkan hambanya untuk menyatakan kegembiraan atas segala nikmat dan anugrah Allah untuk sekalian hamba-Nya yang diantaranya adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam.
قال تعالى: قل بفضل الله و برحمته فبذلك فليفرحوا
- Serta mengikuti apa yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam dalam sabdanya saat menyaksikan orang-orang yahudi berpuasa di hari ‘Asyura karena rasa syukur mereka kepada Allah atas diselamatkannya Nabi Musa dan ditenggelamkannya fir’aun:
نحن أولى بموسى منهم فأمر بصيامه
“Sungguh kami (orang-orang beriman) yang lebih pantas untuk mengagungkan Nabi Musa dari mereka (orang-orang yahudi), dan kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam memerintahkan untuk berpuasa di hari ‘Asyura”.
Jika kita telah mengetahui tentang apa yang dinyatakan di atas tentang dorongan untuk mengadakan dan menghadiri acara perayaan dan perkumpulan tersebut, maka kita ingin bertanya apakah dorongan tersebut menyimpang dari ajaran Allah?
Sumua orang yang beriman kepada Allah dan jujur kepada-Nya akan menyatakan bahwa dorongan yang tersebut di atas adalah iman kepada Allah dan Rasul-Nya. Bahkan siapapun yang di dalam hatinya tidak memiliki apa yang tersebut di atas (7 dorongan di atas) maka imannya tidak lebih dari kulit dan pengakuan belaka.
Kemudian jika kita menghadirinya dan melihat secara langsung perayaan dan perkumpulan tersebut, maka apakah yang terdapat di dalamnya? Sungguh kita akan mendapati di dalamnya adalah hal-hal berikut ini:
- Pembacaan dan mendengar serta menyimak apa yang disampaikan dan dibacakan dari sejarah kehidupan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam, baik tentang kelahirannya, tentang diutusnya sebagai nabi dan Rasul, tentang hijrahnya, tentang Isra dan Mi’rajnya atau tentang apa yang Allah anugrahkan kepadanya dari nikmat, mukjizat serta karunia dunia dan akhirat.
- Sholawat yang sangat banyak kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam dengan penuh cinta, rindu dan kekaguman kepada kemulian beliau.
- Dzikir kepada Allah.
- Pembacaan beberapa ayat suci Al Qur’an.
- Mendengarkan nasehat para ulama.
- Memperlihatkan kegembiraan dan kebahagiaan atas nikmat dan anugrah Allah atas nikmat agung-Nya berupa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam.
- Cinta kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam.
- Kerinduan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam.
- Pengenalan kepada umat tentang sejarah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam, pribadinya, ajarannya dan syari’atnya, sifatnya yang indah, akhlaqnya yang agung.
Kemudian pertanyaan berikutnya adalah apakah segala perkara yang ada dalam perayaan dan perkumpulan tersebut sebagaimana tersebut di atas adalah perkara yang dilarang oleh agama? Bid’ah yang tidak pernah ada di zaman Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam dan para sahabatnya?
Berapa banyak ayat-ayat Allah dalam Al Qur’an yang menyebutkan tentang diri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam, sejarah hidupnya dan sejarah para nabi dan rasul-Nya serta para kekasih-Nya.
Tentang sejarah peristiwa Isra, perjalanan beliau di malam hari, Allah berfirman:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آَيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Tentang sejarah Mi’raj Allah berfirman:
وَالنَّجْمِ إِذَا هَوَى (1) مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَى (2) وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى (3) إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى (4) عَلَّمَهُ شَدِيدُ الْقُوَى (5) ذُو مِرَّةٍ فَاسْتَوَى (6) وَهُوَ بِالْأُفُقِ الْأَعْلَى (7) ثُمَّ دَنَا فَتَدَلَّى (8) فَكَانَ قَابَ قَوْسَيْنِ أَوْ أَدْنَى (9) فَأَوْحَى إِلَى عَبْدِهِ مَا أَوْحَى (10) مَا كَذَبَ الْفُؤَادُ مَا رَأَى (11) أَفَتُمَارُونَهُ عَلَى مَا يَرَى (12) وَلَقَدْ رَآَهُ نَزْلَةً أُخْرَى (13) عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى (14) عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَى (15) إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشَى (16) مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَى (17) لَقَدْ رَأَى مِنْ آَيَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَى (18)
Tentang akhlaqnya yang agung, Allah berfirman:
ن وَالْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُونَ (1) مَا أَنْتَ بِنِعْمَةِ رَبِّكَ بِمَجْنُونٍ (2) وَإِنَّ لَكَ لَأَجْرًا غَيْرَ مَمْنُونٍ (3) وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ (4)
Tentang peperangannya, berapa banyak Allah ceritakan dalam Al Qur’an tentang kisah perang Badr, perang Uhud, perang Hunain dan lain-lainnya
Tentang pernikahannya pun Allah sebutkan dalam Al Qur’an dalam firmanNya:
فَلَمَّا قَضَى زَيْدٌ مِنْهَا وَطَرًا زَوَّجْنَاكَهَا
Bahkan anggota tubuh beliau satu-persatu Allah sebutkan dalam ayat-ayat Al Qur’an.
Allah berfirman dalam Al Qur’an menyebutkan tentang dada, punggung (belakang), kedua mata, tangan kanan dan lain sebagainya.
أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ (1) وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَ (2) الَّذِي أَنْقَضَ ظَهْرَكَ (3) وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ (4)
وَمَا كُنْتَ تَتْلُو مِنْ قَبْلِهِ مِنْ كِتَابٍ وَلَا تَخُطُّهُ بِيَمِينِكَ إِذًا لَارْتَابَ الْمُبْطِلُونَ (48)
لَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَى مَا مَتَّعْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِنْهُمْ وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِلْمُؤْمِنِينَ (88)
Dan Allah menceritakan kelahiran banyak dari kekasih-Nya. Sejarah dan kisah proses penciptaan Nabi Adam, sejarah dan kisah proses kelahiran Nabi Musa, Nabi Isa, Nabi Yahya, Maryam binti Imran.
Bukankan ayat-ayat semaacam ini yang sangat banyak dalam Al Qur’an selalu dibaca secara sendiri, dalam solat, dalam berbagai perkumpulan, dari sejak zaman Nabi Muhammad dan para sahabatnya hingga saat ini?
Bahkan perkumpulan para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam makmur dengan sebutan sejarah kehidupannya, mu’jizatnya, syamailnya dan segala apa yang Allah anugrahkan kepadanya dari karunia dunia dan akhirat. Bahkan di banyak kesempatan Rasulullah sendiri yang menyampaikan kepada para sahabatnya dalam perkumpulan mereka tentang kemulian dirinya. Di antaranya adalah yang diriwayatkan oleh Al Imam Al Bukhori dan Al Imam Muslim tentang Hadits Syafa’ah berikut ini:
وعن أبي هريرة قَالَ كُنَّا مَعَ رَسُول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم في دَعْوَةٍ فَرُفِعَ إِلَيْهِ الذِّرَاعُ وَ كَانَتْ تُّعجبه فَنَهسَ مِنْهَا نَهَسةَ وقال: أنا سَيِّدُ النَّاسِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، هَلْ تَدْرُونَ مِمَّ ذَاكَ؟ يَجْمعُ اللَّه الأوَّلِينَ والآخِرِينَ في صعِيدٍ وَاحِد، فَيُبْصِرُهُمُ النَّاظِرُ، وَيُسمِعُهُمُ الدَّاعِي، وتَدْنُو مِنْهُمُ الشَّمْسُ، فَيَبْلُغُ النَّاسُ مِنَ الْغَمِّ والْكَرْبِ مَالاَ يُطيقُونَ وَلاَ يحْتَمِلُونَ، فَيَقُولُ النَّاسُ: أَلاَ تَروْنَ إِلى مَا أَنْتُمْ فِيهِ، إِلَى مَا بَلَغَكُمْ؟ أَلاَ تَنْظُرُونَ مَنْ يشْفَعُ لَكُمْ إِلى رَبَّكُمْ؟ فيَقُولُ بعْضُ النَّاسِ لِبَعْضٍ: أبُوكُمْ آدَمُ، ويأتُونَهُ فَيَقُولُونَ: يَا أَدمُ أَنْتَ أَبُو الْبَشرِ، خَلَقَك اللَّه بيِدِهِ، ونَفخَ فِيكَ مِنْ رُوحِهِ، وأَمَرَ المَلائِكَةَ فَسَجَدُوا لَكَ وَأَسْكَنَكَ الْجَنَّةَ، أَلا تَشْفعُ لَنَا إِلَى ربِّكَ؟ أَلاَ تَرى مَا نَحْنُ فِيهِ، ومَا بَلَغَنَا؟ فَقَالَ: إِنَّ رَبِّي غَضِبَ غضَباً لَمْ يغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَهُ. وَلاَ يَغْضَبُ بَعْدَهُ مِثْلَهُ، وَإِنَّهُ نَهَاني عنِ الشَّجَرةِ، فَعَصَيْتُ. نَفْسِي نَفْسِي نَفْسي. اذهَبُوا إِلَى غَيْرِي، اذْهَبُوا إِلَى نُوحٍ. فَيَأْتُونَ نُوحاً فَيقُولُونَ: يَا نُوحُ، أَنْتَ أَوَّلُ الرُّسُل إِلى أَهْلِ الأرْضِ، وَقَدْ سَمَّاك اللَّه عَبْداً شَكُوراً، أَلا تَرَى إِلَى مَا نَحْنُ فِيهِ، أَلاَ تَرَى إِلَى مَا بَلَغَنَا، أَلاَ تَشْفَعُ لَنَا إِلَى رَبِّكَ؟ فَيَقُولُ: إِنَّ ربِّي غَضِبَ الْيوْمَ غَضَباً لمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَهُ، وَلَنْ يَغْضَبَبَعْدَهُ مِثْلَهُ، وَأَنَّهُ قدْ كانَتْ لِي دَعْوةٌ دَعَوْتُ بِهَا عَلَى قَوْمِي، نَفْسِي نَفْسِي نَفْسِي، اذْهَبُوا إِلَى غَيْرِي اذْهَبُوا إِلَى إِبْرَاهِيمَ. فَيْأْتُونَ إِبْرَاهِيمَ فَيَقُولُونَ: يَا إِبْرَاهِيمُ أَنْتَ نَبِيُّ اللَّهِ وَخَلِيلُهُ مِنْ أَهْلِ الأرْضِ، اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ، أَلاَ تَرَى إِلَى مَا نَحْنُ فِيهِ؟ فَيَقُولُ لَهُمْ: إِنَّ ربِّي قَدْ غَضِبَ الْيَوْمَ غَضَباً لَمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَهُ، وَلَنْ يَغْضَبَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ وَإِنِّي كُنْتُ كَذَبْتُ ثَلاَثَ كَذْبَاتٍ نَفْسِي نَفْسِي نَفْسِي، اذْهَبُوا إِلَى غَيْرِي، اذْهَبُوا إِلَى مُوسَى. فَيأْتُونَ مُوسَى، فَيقُولُون: يَا مُوسَى أَنْت رسُولُ اللَّه، فَضَّلَكَ اللَّه بِرِسالاَتِهِ وبكَلاَمِهِ عَلَى النَّاسِ، اشْفعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ، أَلاَ تَرَى إِلى مَا نَحْنُ فِيهِ؟ فَيَقول إِنَّ ربِّي قَدْ غَضِبَ الْيَوْمَ غَضَباً لَمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَهُ، وَلَنْ يَغْضَبَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ وَإِنِّي قَدْ قتَلْتُ نَفْساً لَمْ أُومرْ بِقْتلِهَا. نَفْسِي نَفْسِي نَفْسِي، اذْهَبُوا إِلَى غَيْرِي، اذْهَبُوا إِلَى عِيسى. فَيَأْتُونَ عِيسَى. فَيقُولُونَ: يَا عِيسى أَنْتَ رَسُولُ اللَّهِ وَكلمتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَريم ورُوحٌ مِنْهُ وَكَلَّمْتَ النَّاسَ في المَهْدِ. اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ. أَلاَ تَرَى مَا نَحْنُ فِيهِ، فيَقولُ:: إِنَّ ربِّي قَدْ غَضِبَ الْيَوْمَ غَضَباً لَمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَهُ، وَلَنْ يَغْضَبَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ، وَلمْ يَذْكُرْ ذنْباً، نَفْسِي نَفْسِي نَفْسِي، اذْهَبُوا إِلَى غَيْرِي، اذْهَبُوا إِلَى مُحمَّد صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم.
وفي روايةٍ:” فَيَأْتُوني فيَقُولُونَ: يَا مُحَمَّدُ أَنْتَ رسُولُ اللَّهِ، وَخاتَمُ الأَنْبِياءَ، وقَدْ غَفَرَ اللَّه لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَما تَأخَّر، اشْفَعْ لَنَا إِلَى ربِّكَ، أَلاَ تَرَى إِلَى مَا نَحْنُ فِيهِ؟ فَأَنْطَلِقُ، فَآتي تَحْتَ الْعَرْشِ، فأَقَعُ سَاجِداً لِربِّي”ثُمَّ يَفْتَحُ اللَّه عَلَيَّ مِنْ مَحَامِدِهِ، وحُسْن الثَّنَاءِ عَلَيْهِ شَيْئاً لِمْ يَفْتَحْهُ عَلَى أَحَدٍ قَبْلِي ثُمَّ يُقَالُ: يَا مُحَمَّدُ ارفَع رأْسكَ، سَلْ تُعْطَهُ، وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ، فَأَرفَعُ رَأْسِي، فَأَقُولُ أُمَّتِي يَارَبِّ، أُمَّتِي يَارَبِّ، فَيُقَالُ: يامُحمَّدُ أَدْخِلْ مِنْ أُمَّتك مَنْ لاَ حِسَابَ عَلَيْهِمْ مِنَ الْباب الأَيْمَنِ مِنْ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ وهُمْ شُركَاءُ النَّاسِ فِيمَا سِويَ ذَلِكَ مِنَ الأَبْوَابِ”ثُمَّ قَالَ:”وَالَّذِي نَفْسِي بِيدِهِ إِنَّ مَا بَيْنَ المصراعَيْنِ مِنْ مَصَارِيعِ الْجَنَّةِ كَمَا بَيْن مَكَّةَ وَهَجَر، أَوْ كَمَا بَيْنَ مَكَّةَ وَبُصْرَى” متفقٌ عليه.
Bahkan apa yang diriwayatkan oleh Al Hakim tentang apa yang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam sampaikan kepada para sahabatnya:
أنا دعوة أبي أبراهيم و أنا بشارة أخي عيسى و رأت أمي حين ولدتني نورا أضاء به قصور الشام
Bukankah perkumpulan sahabat tersebut adalah perkumpulan yang menyebutkan tentang sejarah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam dan tentang Anugrah Allah kepada beliau? Bukankah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam ikut menyampaikan kepada mereka tentang dirinya dan Anugrah Allah kepada beliau?
Bahkan setelah wafat beliau para sahabat dan kaum tabi’in selalu mencari tahu tentang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam. Rumah ibnu Abbas yang selalu dipenuhi oleh manusia dari berbagai penjuru untuk mendengar darinya tentang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam adalah contoh nyata dari perkumpulan tersebut. Sayyidah Aisyah yang selalu didatangi oleh para sahabat dan para tabi’in untuk mendenger darinya tentang pribadi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam adalah contoh nyata akan betapa besarnya keingintahuan mereka tentang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam.
Para sahabat dahulu mengungkapkan secara terang-terangan tentang perasaan mereka dan cinta mereka terhadap Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam dengan berbagaimacam ungkapan, baik itu sya’ir atau ucapan yang indah. Siapa yang tidak mengenal Hassan bin Tsabit, Abdullah bin Rawahah, Ka’ab bin Zuhair dan para sahabat lainnya dan orang-orang setelah mereka?
Bahkan para Ahli hadits, mereka duduk di majelis-majelis mereka yang dipenuhi oleh ribuan hadirin yang ingin mendengarkan riwayat para Ahli Hadits. Dan apa yang diriwayatkan oleh para Ahli Hadits kalau bukan tentang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam, ucapannya, gerak-geriknya, akhlaqnya, sifatnya, mukjizatnya dan segala anugrah Allah untuknya serta tentang kelahirannya yang merupakan bagian dari sejarah hidupnya. Dan majelis mereka selalu bergemuruh suara sholawat kepada baginda Rasulullah setiap kali disebutkan nama beliau Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam.
Perkumpulan yang kita hadiri, terserah apa penamaanya, isinya sebagaimana tersebut di atas.
- Pembacaan dan mendengar serta menyimak apa yang disampaikan dan dibacakan dari sejarah kehidupan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam, baik tentang kelahirannya, tentang diutusnya sebagai nabi dan Rasul, tentang hijrahnya, tentang Isra dan Mi’rajnya atau tentang apa yang Allah anugrahkan kepadanya dari nikmat, mukjizat serta karunia dunia dan akhirat.
- Sholawat yang sangat banyak kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam dengan penuh cinta, rindu dan kekaguman kepada kemulian beliau.
- Dzikir kepada Allah
- Pembacaan beberapa ayat suci Al Qur’an
- Mendengarkan nasehat para ulama
- Memperlihatkan kegembiraan dan kebahagiaan atas nikmat dan anugrah Allah atas nikmat agung-Nya berupa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam
- Cinta kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam
- Kerinduan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam
- Pengenalan kepada umat tentang sejarah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam, pribadinya, ajarannya dan syari’atnya, sifatnya yang indah, akhlaqnya yang agung.
Apa yang dituliskan oleh para ulama dari kitab-kitab tentang kelahirannya yang sering kita sebut sebagai kitab maulid, tiada lain adalah rangkuman hadits-hadits yang diriwayatkan tentang sejarah beliau Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam. Tiada lain adalah ungkap tentang perasaan mereka dan cinta mereka terhadap Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam dengan berbagaimacam ungkapan, baik itu sya’ir atau ucapan yang indah atau riwayat hadits tentang kemulian dan keagungan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam.
Bukankah para Ahli Hadits pun menuliskan rangkuman-rangkuman mereka yang khusus meriwayatkan hadits-hadits tentang sifat dan pribadi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam dan syama’ilnya? Siapa yang tidak pernah mengenal kitab Asy Syama’il Al Muhammadiyah karya Al Imam At Tarmudzi?
Beberapa orang bertanya, kenapa hanya tentang kelahirannya? Kami menjawab, jika anda membaca kitab-kitab maulid yang di tulis oleh para ulama, maka anda akan mendapati di dalamnya bukan hanya tentang kelahiran agung beliau. Bahkan perayaanpun tidak hanya sebatas perayaan kelahirannya, namun perayan isra dan mi’rajnya, hijrahnya dan peperangannya seperti Badr dan Uhud serta Fath Makkah.
Beberapa yang lain juga bertanya, kenapa kalian mengkhususkan waktu tertentu untuk merayakan kelahirannya? Kami menjawab, bahwa di negeri kami dan di berbagai negeri kaum muslimin perayaan maulid tidak terbatas dengan bulan Rabiul Awal, namun hampir sepanjang tahun setiap harinya selalu ada perayaan.
Lantas, apa buah dari perkumpulan dan perayaan tersebut? Berikut adalah buah manis dan hasil panen yang besar dari perkumpulan dan perayaan agung tersebut:
- Orang-orang semakin mengenal tentang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam dan syari’atnya.
- Cinta kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam tertanam di hati umatnya.
- Berapa banyak tukang maksiat yang hadir kemudian mereka bertaubat kepada Allah.
- Berapa banyak orang yang jauh dari agama yang hadir kemudian mereka menjadi dekat dengan agama.
- Air mata cinta dan rindu kepada Rasulullah yang mengalir deras, dan sungguh air mata ini bukanlah hal kecil dan sepele di mata Allah.
- Air mata takut kepada Allah dan air mata taubat yang mengalir deras, dan sungguh air mata ini bukanlah hal kecil dan sepele di mata Allah.
- Terlihatnya secara nyata kebaikan-kebaikan ini di negeri-negeri kaum muslimin sebagai pengganti keburukan-keburukan yang nyata di negeri-negeri mereka.
- Dan masih banyak lagi.
- Pengampuan Allah.
- Rahmat Allah.
Berkata Al habib Ali bin Muhammad Al Habsyi:
ما شي كما مجمع المولد يجلي الكروب
ذا وقت توبتك يالعاصي إذا با تتوب
ذا وقت أوبتك يا شارد إذا با تؤوب
ذا الجمع لا شك تغفر به جميع الذنوب
Betul, kita mengakui bahwa terkadang terdapat kemungkaran dalam perkumpulan dan perayaan tersebut. Seperti:
- Campur aduk antara laki-laki dan perempuan
- Penggunaan alat-alat kesenian yang diharamkan oleh syari’at.
- Dan lain sebagainya.
Kemungkaran ini bukanlah menjadi penyebab untuk mengingkari secara keseluruhan terhadap perkumpulan dan lperayaan tersebut. Namun, kemungkaran-kemungkaran tersebutlah yang harus dihindarai dan dijauhkan. Kita semua tidak setuju dan kita sepakat bahwa sangat tidak benar dalam acara perkumpulan dan perayaan tersebut terdapat kemungkaran seperti campur aduknya laki-laki dan perempuan, dan hal ini harus dihindari dan diperbaiki. Kita semua tidak setuju dan kita sepakat bahwa sangat tidak benar dalam acara perkumpulan dan perayaan tersebut terdapat kemungkaran seperti penggunaan alat-alat kesenian yang jelas-jelas disepakati keharamannya. Dan hal ini harus dihindari dan diperbaiki. Adapun alat yang terdapat perbedaan pendapat antara para ulama tentang keharaman dan kehalalan penggunaannya maka hal ini adalah permasalah ijtihad yang luas.
Inilah sedikit dari apa yang saya sampaikan dalam Muktamar Ulama Ahlu Sunnah Wal Jamaah Sedunia yang diadakan di Malaysia Bulan Rajab 1436 H / May 2015 M. mudah-mudahan bermanfaat.
سبحان ربك رب العزة عما يصفون و سلام على المرسلين و الحمد لله رب العالمين
Muktamar Ulama Ahli Sunnah Wal Jamaah Sedunia
Putra Jaya Malaysia, 18 Rajab 1436 H / 7 May 2015
Al Habib Ahmad bin Novel bin Salim bin Jindan