c. Menanamkan niat yang ikhlas semata-mata karena Allah SWT
Seluruh pekerjaan edukatifnya, baik berupa perintah, larangan, nasehat, pengawasan, Allah SWT tidak akan menerima perbuatan tanpa ikhlas.
Allah SWT berfirman :
وَمَاأُمِرُوْا إِلَّا لِيَعْبُدُوْا اللهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ
Artinya : “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya dalam (menjalankan) agama yang lurus.” (QS. Al Bayinnah : 5)
Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda :
إِنَّ اللهَ عَزَّ وّجَلَّ لاَ يَقْبَلُ مِنَ الْعَمَلِ إِلاَّ مَا كَانَ خَالِصًا، وَابْتُغِيَ بِهِ وَجْهُهُ (رواه أبو داود والنسائي)
Artinya : “Sesungguhnya Allah SWT yang Maha Mulia lagi Maha Agung tidak akan menerima sesuatu perbuatan, kecuali apabila perbuatan itu murni dan diniatkan demi mendapatkan keridhaan-Nya.” (HR. Abu Daud dan AnNasa’i)
Rasa tanggung jawab yang besar dalam mendidik anak baik dari segi iman, perangai, pembentukan jasmani dan rohaninya, mempersiapkan mental dan sosial anak. Rasa tanggung jawab ini akan mendorong secara keseluruhan dalam upaya mempersiapkan anak, mengarahkan, membiasakan dan melatihnya.
Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda :
عَلِّمُوْا أَوْلاَدَكُمْ الْخَيْرَ وَأَدِّبُوْهُمْ
Artinya : “Ajarilah anak-anakmu dan keluargamu kebaikan dan didiklah mereka.”
Adapun sifat-sifat asasi seorang pendidik / orang tua dalam mendidik anak yang perlu diperhatikan antara lain :
- Menjadi teladan yang baik dalam ilmu dan amal
Perilaku guru atau orang tua sangat berpengaruh terhadap perilaku anak, baik berupa perkataan ataupun perbuatan, karena guru sebagai contoh teladan terhadap anak didiknya. Anak tidak akan mungkin berperilaku baik apabila orang tuanya berperilaku buruk. Jadi ada ketergantungan dan timbal balik antara anak didik dan guru atau orang tua.
Sebelum memberikan contoh yang baik kepada siswa, terlebih dahulu guru atau orang tua mengamalkan apa yang diajarkan Allah SWT berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوْا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ. كَبُرَمَقْتًا عِندَ اللهِ أَن تَقُولُوْا مَا لَا تَفْعَلُونَ
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, kenapalah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar dosa di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (QS. Al Shaff : 2-3)
Sumber: Pendidikan Anak dalam Islam – Kasyful Anwar Syarwani