Di antara hadits-hadits Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam yang berkaitan dengan tanggung jawab orang tua terhadap anak adalah:
الرَّجُلُ رَاعٍ فِى أَهْلِهِ وَمَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ, وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِي بَيْتِ زَوْخِهَا وَمَسْؤُوْلَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا (رواه الخارع و مسلم)
Artinya: “Seorang laki-laki adalah penggembala di dalam keluarganya dan ia bertanggung jawab terhadap gembalaannya. Dan seorang wanita adalah penggembala di dalam rumah suaminya dan ia bertanggung jawab terhadap gembalaannya itu.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
عَلِّمُوْا أَوْلاَدَكُمْ وَأَهْلِكُم الْخَيْرَ وَأَدِّبُوْهُمْ (رواه عبدالرزاق و سعد بن منصور)
Artinya: “Ajarkanlah kebaikan itu kepada anak-anak kamu dan keluarga kamu dan didiklah mereka.” (HR. Abdurrazzaq dan Said bin Mansur)
أَدِّبُوْا أَوْلاَدَكُمْ عَلَى ثَلاَثِ خِصَالٍى : حُبّ نَبِيِّكُمْ , وَحُبّ أَهْلِ بَيْتِهِ , وَ تِلاَوَة الْقُرْآنِ…. .(رواه الطبرانى)
Artinya: “Didiklah anak-anakmu pada tiga perkara: Mencintai Nabimu, mencintai ahli baitnya dan (cinta) membaca Al- qur’an ……” (HR. At-Thabrani)
Dari Abu Sulaiman, Malik Al Huwairits berkata: Suatu ketika, kami mendatangi Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam kami adalah kaum muda yang bermukim di rumah beliau selama dua puluh malam. Beliau tahu bahwa kami sangat mencintai keluarga kami. Beliau bertanya tentang keluarga yang kami tinggalkan. Beliau adalah seorang yang lemah Iembut dan penuh kasih sayang. Beliau bersabda, “Kembalilah kepada keluargamu, ajarilah mereka, suruhlah mereka shalat sebagaimana kamu sekalian melihat aku shalat. Apabila saat shalat tiba, maka hendaklah salah seorang diantara kamu menyuarakan adzan untuk kamu sekalian dan hendaklah orang yang paling besar (tua) di antara kamu mengimami kamu.” (HR. Al Bukhari dalam Al Adabul Mufrod)
Masih banyak lagi hadits-hadits Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam berkenaan dengan masalah ini. Karenanya, setiap pendidik dari suatu generasi harus memperhatikan pendidikan, pengajaran, pengarahan anak-anak dan meluruskan ketimpangan-ketimpangan mereka. Orang tua harus bisa memilih guru dan pendidik bagi anak-anak mereka, yang mampu menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya di dalam membina mereka atas dasar aqidah, akhlak dan ajaran-ajaran Islam.
Sumber : Pendidikan Anak Dalam Islam – Kasyful Anwar Syarwani