Menurut perspektif Islam, pendidikan anak adalah proses mendidik, mengasuh, dan melatih jasmani dan rohani mereka yang dilakukan orang tua sebagai tanggung jawabnya terhadap anak dengan berlandaskan nilai baik dan terpuji bersumber dari Al-qur’an dan Sunnah. Bahkan dalam Islam system pendidikan keluarga ini dipandang sebagai penentu masa depan anak. Sampai-sampai diibaratkan bahwa surga dan neraka anak tergantung terhadap orang tuanya, maksudnya adalah untuk melahirkan anak yang menjadi generasi insan yang rabbani yang beriman, bertaqwa dan beramal shaleh adalah tanggungjawab orang tua.
Anak adalah anugerah dan amanah dari Allah SWT yang harus dipertanggung-jawabkan oleh setiap orang tua dalam merawat, mengasuh dan mendidik anak-anaknya. Karena itu, pendidikan perlu dilihat sebagai suatu proses yang berkesambungan dan berkembang. Dan serentak dengan perkembangan individu seorang anak, ia memperlajari apa saja yang ada dilingkungannya. Dengan kemahiran yang diperoleh anak akan mengaplikasikannya dalam konteks yang bermacam-macam dalam hidup kesehariannya disaat itu ataupun sebagai persiapan untuk kehidupannya di masa yang akan datang.
Anak-anak di peringkat awal usianya, mereka dibentuk dan dididik sejak dari awal. Islam menekankan pembentukan dasar (ketauhidan) seorang anak bukan hanya kelakuan fisikal dan intelektualnya saja, tetapi pemantapan akhlak juga perlu diterapkan seiring dengan penerapan keimanan di dalam ruh dan jiwa anak. Kalau suatu informasi yang diterima seorang anak hanya di atas pengetahuan tanpa adanya penanaman aqidah dan pemantapan akhlak, akibatnya generasi yang dihasilkan mungkin bijaksana dan tinggi tahap perkembangan intelektualnya tetapi dari aspek-aspek yang lain (aqidah dan akhlak) ia pincang dan tiada keseimbangan.
Dalam Islam orang tua bertanggung jawab untuk memberikan pendidikan sesuai dengan fitrahnya, yaitu keimanan kepada Allah SWT. Fitrah ini merupakan kerangka dasar operasional dari proses penciptaan manusia. Di dalamnya terkandung kekuatan potensial untuk tumbuh dan berkembang secara maksimal dan mengarahkannya untuk mencapai tujuan penciptaannya. Konsep dasar keimanan ini telah digambarkan di dalam Al-qur’an ketika Luqmanul Hakin memberikan pendidikan dasar terhadap anaknya. (QS. Luqman 13-19)
Sumber: Pendidikan Anak dalam Islam – Kasyful Anwar Syarwani