Islam sebagai agama memiliki pandangan yang cukup luas tentang jalan hidup, pandangan hidup sekaligus tujuan hidup manusia. Islam sebagai agama wahyu terakhir, Rahmatan bagi seluruh alam memiliki kebenaran yang bersifat universal dan absolut, tidak bertentangan dengan kebenaran akal namun tidak berarti bahwa kebenaran akal sama dengan kebenaran agama.
Islam sebagai agama terakhir, mengandung prinsipprinsip ajaran yang lengkap dan meliputi seluruh aspek kehidupan manusia, sebagaimana ditegaskan oleh Allah SWT dalam surat Al-Maidah ayat 3 :
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ اْلاءِسْلاَمَ دِيْنًا
Artinya : “Pada hari ini telah Ku sempurnakan untukmu agamamu dan telah Ku cukupkan kepadamu nikmat-Ku dan telah Ku ridhai Islam menjadi agama bagimu.”
Dengan sifat kesempurnaan ini Islam dalam menetapkan garis-garis kehidupan mencukupkan diri dengan berpedoman kepada Al-qur’an dan Al-hadits, sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam :
تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْاأَبَدًا كِتَابَ اللهِ وَسُنَّةَ رَسُوْلِ اللهِ
Artinya : “Aku telah meninggalkan kepadamu dua perkara, jika kamu berpegang teguh kepadanya tidak akan sesat sesudahku, yaitu Kitabullah dan Sunnahku.” (HR. Hakim)
Kesempurnaan dan kelengkapan Islam sebagai agama wahyu, tidak berarti bahwa semua masalah kehidupan sampai kepada masalah yang sekecil-kecilnya termuat dalam Al qur’an dan Hadits. Kadangkala hanya memuat pokok-pokok ajaran yang dianggap sangat prinsip yang tidak akan mengalami perubahan, ada pula yang terinci seperti masalah waris, nikah dan sebagainya. Sedangkan untuk masalah sosial dan ilmu pengetahuan lebih banyak bersifat global.
Karena itu ijtihad dalam bidang pendidikan Islam semakin diperlukan, masalah-masalah pendidikan yang termuat dalam Al-qur’an dan Hadits lebih banyak masih bersifat garis besar. Apabila terdapat rincian, hal itu semata-mata sebagai contoh penerapan prinsip-prinsip tersebut. Sebagaimana kisah Luqman Al Hakim dengan anaknya dalam surat Luqman ayat 12-19 merupakan contoh penerapan pendidikan Islam dalam keluarga.
Sumber : Pendidikan Anak Dalam Islam – Kasyful Anwar Syarwani