Berikut ini hadits-hadits Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam yang berisi larangan untuk mencela atau mencemooh itu :
سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوْقٌ وِقِتَالُهُ كُفْرٌ
Artinya : “Mencela orang muslim itu adalah perbuatan fusuq, sedang membunuhnya adalah perbuatan kufur.” (HR. Al Bukhari, Muslim dan lainnya)
إِنَّ مِنْ أَكْبَرِ الْكَبَائِرِ أَنْ يَلْعَنَ الرَّجُلُ وَالِدَيْهُ، قِيْلَ يَا رَسُوْلَ اللهِ كَيْفَ يَلْعَنُ الرَّجُلُ وَالِدَيْهِ؟ قَالَ : يَسُبُّ أَبَا الرَّجُلِ، فَيَسُبَّ أَبَاهُ وَيَسُبُّ أُمَّهُ فَيَسُبَّ أُمَّهُ (رواه البخاري و أحمد)
Artinya : “Sesunguhnya dosa terbesar di antara dosa-dosa besar adalah jika seseorang mengutuk kedua orang tuanya. Dikatakan, “Wahai Rasulullah!, bagaimana seseorang itu dikatakan mengutuk kedua orang tuanya?”. Beliau menjawab, “Apabila seseorang mencela bapak orang lain, sehingga orang itu membalas mencela bapaknya. Dan apabila ia mencela ibu orang lain, sehingga orang itu membalas mencela ibunya”. (HR. Al Bukhari dan Ahmad)
إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ مِنْ سَخَطِ اللهِ لاَ يُلْقِى لَهَا بَالاً يَهْوِي بِهَا فِى جَهَنَّمَ
Artinya : “Sesungguhnya, jika seorang hamba berbicara dengan kalimat yang dimurkai Allah SWT, tanpa perasaan ragu-ragu,maka ia akan dijatuhkan ke dalam neraka Jahannam.”
وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِى النَّارِ عَلَى وُجُوْهِهِمْ إِلاَّ حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ (أصحاب السنن و احمد)
Artinya : “Tiada lain yang menjerumuskan manusia ke dalam neraka itu hanyalah karena hasil akibat yang diucapkan oleh lidah mereka.” (HR Ashhabus Sunan dan Ahmad)
لَيْسَ الْمُؤْمِنُ بِالصَّعَّانِ وَلاَ الْفَاحِشِ وَلاَ الْبَذِي (رواه الترمذى)
Artinya : “Orang mukmin itu bukanlah orang yang suka mencela, bukan orang yang suka melaknat, bukan orang yang suka berkata keji dan bukan orang yang suka berkata kotor.” (HR At-Tirmidzi)
Alangkah indahnya jika anak-anak dapat berkata dengan kata-kata yang baik dan manis. Alangkah baiknya jika ia dididik untuk berbicara dengan logika dan ungkapan yang bagus dan alangkah mulianya jika ia menjauhi bahasa laknat dan celaan, jika semua itu bisa ia lakukan maka tidak diragukan lagi bahwa dirinya akan menjadi bunga rumah tangga yang harum dan pewangi masyarakat yang semerbak.
Sumber: Pendidikan Anak dalam Islam – Kasyful Anwar Syarwani