Bisnis Gorengan
Tahu petis, mendoan, pisang goreng, badak jagung, molen, ketela goreng adalah beberapa jenis makanan yang biasa kita temukan di penjual gorengan. Kesukaan masyarakat menikmati berbagai gorengan menjadi peluang yang bisa kita manfaatkan untuk membuka bisnis sampingan. Rasayangenak dan pilihan beranekaragam serta harga murah bisa menjadi senjata untuk meraup keuntungan. Hanya mengeluarkan modal beberapa ratus ribu saja, keinginan untuk membuka bisnis gorengan dengan prospek jutaan rupiah dalam satu bulan akan terwujud.
Kendala Bisnis Gorengan
Kendala dalam menjalankan bisnis ini di antaranya adalah timbulnya kebosanan masyarakat mengonsumsi gorengan yang itu-itu saja, perubahan selera masyarakat yang beralih pada roti atau penganan yang lebih modern, harga bahan baku yang melonjak dan menyebabkan kenaikan harga jual, serta munculnya pesaing yang membuka usaha sejenis di dekat usaha gorengan yang kita dirikan.
Analisis Bisnis
Investasi awal
Untuk investasi awal, kita hanya menyediakan rombong atau tempat untuk berjualan. Selebihnya, untuk peralatan memasak, kompor dan lain-lain, bisa memanfaatkan peralatan memasak yang sudah kita miliki.
Biaya Operasional dan Persediaan Per Bulan
- Kemasan, promosi, dll Rp 500.000
- Gaji karyawan 1 orang Rp 500.000
- Bahan baku Rp 1.500.000
- Penyusutan peralatan Rp 100.000 +
Total biaya produksi Rp 2.100.000
Omzet Penjualan Per Bulan
- Penjualan tahu goreng
@ Rp500 x 60 x 30 hari Rp 900.000
- Penjualan pisang goreng
@Rp500x 75×30 hari Rp 1.125.000
- Penjualan singkong
@Rp500 x 50 x 30 hari Rp750.000
• Penjualan tahu isi, tempe
@Rp500x 50×30 hari Rp 750.000 +
Total Penjualan Per Bulan Rp 3.525.000
Laba
Omzet penjualan – Biaya operasional = Rpl.425.000
Sumber : 150 Bisnis Sampingan
Monica Anggen