Secara umum, ziarah kubur itu dianjurkan untuk mengingat kematian dan sebagai pelajaran. Ziarah kubur orang-orang yang saleh itu juga dianjurkan demi mendapatkan berkah dan sebagai pelajaran. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Aalihi Wa Shahbihi Wa Salam pernah melarang ziarah kubur, tetapi setelah itu kemudian beliau mengizinkannya.
Diriwayatkan oleh Ali r.a., dari Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Aalihi Wa Shahbihi Wa Salam Beliau bersabda:
Aku pernah melarang kalian dari ziarah kubur, lapi sekarang berziarahlah! Sebab, hal ilu dapat mengingatkan kalian pada akhiral. Hanya saja, jangan kalian mengucapkan kata-kata yang keji (batil).” (HR. Ahmad dan Abu YaTa)
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Aalihi Wa Shahbihi Wa Salam pernah berziarah ke makam ibundanya. Belum pernah beliau terlihat menangis seperti pada hari itu. Waktu itu beliau bersabda:”Aku diizinkan berziarah, namun tidak diizinkan memohonkan ampunan bagi dosanya.” (HR. Muslim)
Ibnu Abi Mulaikah berkata, “Pada suatu hari Aisyah r.a. pulang dari kubur. Aku bertanya, ‘Dari mana Anda, wahai Ummul Mukminin?’ la menjawab, ‘Dari kubur saudaraku, Abdurrahman.’ Aku bertanya, ‘Bukankah Rasulullah melarang berziarah kubur?’ Ia menjawab, ‘Ya! Tapi kemudian beliau memerintahkannya.'” (HR. Ibnu Abi Dun-ya)
Akan tetapi hal ini tidak boleh dijadikan pegangan unlnk mengizinkan kaum wanita pergi ke kubur. Sebab, mereka biasa menyebutkan kata-kata keji di atas kuburan, sehingga kebaikan mereka berziarah kubur tidak bisa menolak keburukannya. Dalam perjalanan menuju kuburan pun mereka tidak bisa menghindar dari perbuatan membuka aurat dan memperlihatkan kecantikan. Dan ini dosa. Padahal ziarah kubur itu sendiri hukumnya sunnah. Jadi keduanya sangat timpang.
Memang tidak salah bagi seorang wanita keluar rumah dengan tetap berpakaian sopan, yang tidak mengundang tatapan mata laki-laki. Tetapi dengan syarat ia harus berdoa secukupnya saja. dan tidak boleh bicara panjang lebar di atas kuburan.
Abu Dzar berkata, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Aalihi Wa Shahbihi Wa Salam Bersabda:
زر القبور تذكر بها الاخرة واغسل الموتى فإن معالجة جسد خاو موعظة بليغة وصلى على الجنائر لعل ذالك ان يحزنك فإن الحزين فى ضل الله
“Berziarahlah kubur, niscaya karenanya kamu akan ingat akhirat. Mandikanlah jenazah, karena dalam mengurus jasad yang sudah tak bernyawa itu terdapat pelajaran yang sangat berharga. Dan sembahyangkan jenazah, barangkali hal itu dapat membuat kamu merasa bersedih. Sebab, orang yang bersedih itu ada dalam naungan Allah.” (HR. Ibnu Abi Dun-ya)
Sumber : Dibalik Tabir Kematian – Al Imam Al Ghazali