Al-Hasan mengatakan, “Bersabarlah dan bersungguh-sungguhlah, karena waktu kalian yang tersisa tidaklah lama lagi. Sesungguhnya kalian adalah laksana rombongan yang tengah berhenti lama di tengah jalan, sehingga ada salah seorang di antara kalian yang dipanggil untuk segera meneruskan perjalanan, lalu ia penuhi panggilan itu tanpa menoleh ke belakang. Oleh karena itu segeralah berangkat dengan berbekal kebaikan yang ada di hadapan kalian.”
Ibnu Mas’ud berkata, “Setiap orang yang bangun dari tidurnya di pagi hari mendapatkan dirinya sebagai tamu dan hartanya adalah pinjaman. Tamu itu akan pergi, dan harta pinjaman tersebut harus dikembalikan.”
Abu Ubaidah al-Baji menceritakan, “Kami menjenguk Al-Hasan yang sedang sakit cukup berat, la berkata menyambut kami, ‘Selamat datang buat kalian semua. Semoga Allah melimpahkan kedamaian pada hidup kalian, dan memasukkan kita semua di surga-Nya yang kekal. Ini adalah pertanda baik jika kalian tetap sabar, beriman, dan bertakwa. Janganlah kalian mendengarkan apa yang aku katakan ini masuk ke telinga kanan lalu langsung keluar dari telinga kiri, Orang yang pernah melihat Muhammad Shalallahu Alaihi Wa Aalihi Wa Shahbihi Wa Salam pasti tahu beliau begitu rajin dan bersungguh-sungguh dalam beribadah tanpa kenal lelah dan istirahat. Bendera telah beliau kibarkan. Oleh karena itu singsingkanlah lengan baju kalian untuk maju. Ayolah bergegas untuk mencari kemenangan dan keselamatan. Jangan pernah ragu-ragu. Demi Tuhannya Ka’bah, kalian datang seolah-olah bersama dengan kematian. Semoga Allah merahmati seorang hamba yang menjalani hidupnya dengan sederhana, memakan roti kering, memakai pakaian butut, dan duduk di atas lantai tanah, tetapi ia bersungguh-sungguh dalam beribadah, dan menangisi dosa demi menjauhkan azab Allah, sekaligus mencari rahmat-Nya. Ia terus setia melakukan hal itu sampai sang maut mengakhiri hidupnya.”
Ashim al-Ahwal meminta nasihat pada Fudhail ar-Kaqasyi, dan Fudhail mengatakan, “Janganlah engkau terpengaruh oleh manusia kebanyakan, agar kamu tidak lalai. Sebab, takdir kematianrnu tetap akan datang kepadamu, meski kamu sedang berada di tengah-tengah mereka. Jangan terlalu sibuk pergi ke sana kemari, karena hal itu hanya akan menghabiskan hari-harimu dengan sia-sia. Sesungguhnya takdir kematian tetap berlaku atasmu. Kamu pasti tahu bahwa satu-satunya yang paling baik untuk dicari secepat mungkin ialah amal kebajikan demi menutup dosa yang lalu.
Sumber : Dibalik Tabir Kematian – Al Imam Al Ghazali