Dalil yang ketujuh belas
Tentang dzikir yang harus dibaca sesudah selesai sembahyang. Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam Bersabda:
عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي ص م قال : من سبح الله في دبر كل صلاة ثلاث و ثلاثين و حمد الله ثلاثا ثلاثين و كبر الله ثلاثا و ثلاثين و قال تمام المائة , لا إله إلا الله وحده لا شريك له , له الملك و له الحمد وهو على كل شيء قدير . غفرت خطاياه ولو كانت مثل زبد البحر . ( رواه مسلم
Artinya :
“Dari Abu Hurairah dari Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam beliau berkata : Barangsiapa sesudah sembahyang tasbih 33 kali, tahmid 33 kali, takbir 33 kali, dan untuk mencukupkan seratus ia mengucapkan Tiada Allah selain Allah, tak bersekutu bagi-Nya, la yang memiliki semuanya, untuk-Nya segala puja dan Ia kuasa memperbuat segala sesuatu, maka orang yang mengucapkan itu diampuni Allah dosanya, walaupun dosa itu sebanyak buih di laut” (Hadits Sahih riwayat Imam Muslim dari Abu Hurairah, lihat Sahih Muslim I halaman 241 dan Al Adzkar halaman 68).
Jadi, adalah baik sekali membaca dzikir Subhanallah 33 kali, alhamdulillah 33 kali, Allahu Akbar 33 kali dan penutupnya dibaca La ilaaha illal Lah sampai akhir. Orang yang membiasakan membaca wirid niscaya akan diampum dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di laut.
Dalil kedelapan belas
Tentang tempat membaca do’a yang paling baik Nabi kita telah bersabda:
عن أبي أمامة رضي الله عنه قال , قيل لرسول الله ص م : أي الدعاء أسمع ؟ قال : جوف الليل الأخر و دبر الصلوات المكتوبات ( رواه الترمذي , الأذكر ص 66
Artinya:
“Dari Abu Umamah Rda. beliau berkata : Rasulullah ditanya pada suatu hari : Di mana tempat do’a yang paling bisa diterima Allah ? Jawab beliau : Tengah malam buta dan di belakang sembahyang yang wajib” (Hadits riwayat Imam Tirmidzi, At Adzkar pagina 66).
Maka seharusnyalah bagi setiap oranng Islam supaya ia memperbanyak do’a pada tengah-tengah malam, ketika udara tenang, ketika suasana sepi dan pada ketika selesai mengerjakan sembahyang yang lima waktu.
Oleh karena itu maka sikap sebahagian ummat Islam di tanah air kita yang tidak mau dzikir dan mendo’a sesudah sembahyang tidak serasi dengan hadits Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam, ini.
Sumber : 40 Masalah Agama Karya KH. Siradjuddin Abbas