Ketahuilah, sesungguhnya perintah Allah itu ada yang wajib dan ada yang sunah.[1] Perintah Allah yang wajib itu ibarat kapital (modal perdagangan), dengan adanya modal inilah perdagangan dapat berjalan. Maksudnya, dengan menjalankan perintah wajib inilah akan selamat, terhindar dari siksaan. Sedangkan perintah yang sunah itu ibarat keuntungan. Dengan keuntungan ini dapat diperoleh beberapa derajat kelebihan. Maksudnya dengan menjalankan perintah sunnah ini kesenangan dan kebahagiaan dapat dicapai. Rasulullah Shalallahu alihi wa aalihi wa shahbihi wa salam, bersabda :
يَقُوْلُ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالى : مَاتَقَرَّبَ الىَّ اْلمُتَقَرِّبُوْنَ . بِمِثْلِ أَدَاءِماَافْتَرَضْتُ عَلَيْهِمْ,وَلاَيَزَالُ اْلعَبْدُ يَتَقَرَّبُ الَىَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ,فَاِذَاأَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمَعَهُ الَّذِىْ يَسْمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ الَّذِى يَبْصِرُبِهِ, وَلِساَنَهُ الذِّى يَنْطِقُ بِهِ, وَيَدَهُ الّتِى يَبْطِشُ بِهَا,وَرِجْلَهُ الَّتى يَمشِى بِهَا .
Allah SWT. telah berfirman (dalam hadits Qudsi) . orang-orang yang berusaha mendekat kepadaKu itu tidaklah dapat berhasil kecuali dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan seperti yang telah Aku wajibkan. Seorang hamba secara terus menerus mendekatkan diri kepadaKu dengan menjalankan pekerjaan-pekerjaan yang sunah sesudah menjalankan yang wajib, pasti Aku mencintainya. Apabila Aku telah mencintai salah seorang hambaKu, maka Aku menjadi pendengarannya, penglihatannya, ucapannya, tangannya yang dibuat menyentuh dan juga kakinya yang dipakai untuk berjalan.
Wahai orang yang menuntut ilmu, engkau tidak akan dapat melaksanakan perintah-perintah Allah, kecuali dengan menyadarkan hati dan seluruh anggota tubuh disetiap saat. mulai pagi hingga sore, agar senantiasa bersama dengan Allah.
Ketahuilah, bahwa Allah SWT. itu Maha mengetahui hatimu, mengawasi dzhahir dan batinmu, mengetahui gerak langkahmu baik ketika bersama orang banyak maupun ketika sendirian. Pendek kata, dalam keadaan apapun, engkau selalu, diawasi oleh Allah. Semua yang ada di langit dan di bumi, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak itu tidak bisa lepas dari perhatian Allah. Dia berfirman:
يَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُورُ
Dia mengetahui pandangan mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati.3)
فَإِنَّهُ يَعْلَمُ السِّرَّ وَأَخْفَى
Dan firmanNya lagi :
Sesungguhnya Allah mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi.4)
Dengan demikian, maka engkau harus bisa menjaga tingkah laku dzahir dan batin dihadapan Allah swt. Merendahkan diri dihadapannya, seperti layaknya seorang hamba yang hina banyak melakukan kesalahan dihadapan raja yang gagah perkasa. Berusahalah engkau sekuat tenaga menjaga diri, sehingga Allah tidak melihatmu menjalankan perbuatan yang Dia larang dan usahakan pula engkau dapat menjalani apa yang dia kehendaki. Engkau tentu tidak akan dapat berbuat yang demikian itu, kecuali jika engkau mau membagi waktumu dan engkau susun bacaan-bacaan mulai pagi hingga sore. Oleh karena itu perhatikanlah perintah-perintah Allah SWT baik yang wajib maupun yang sunnah yang ditetapkan untukmu, mulai bangun dari tidur sampai engkau akan tidur lagi.
———-
[1].Perintah wajib ialah suatu kewajiban yang telah dibebankan oleh syara’ kepada orang mukallaf. Bagi yang melakukan akan mendapat pahala. Sedangkan yang mengabaikanya akan mendapat siksaan. Perintah wajib itu ada dua macam.
Pertama ; wajib ‘Ain yaitu suatu perintah yang harus dikerjakan oleh setiap orang Islam.
Kedua : Wajib Kifayah, yaitu suatu perintah yang boleh dijalankan oleh sebagian orang saja dalam satu lingkungan tertentu.
2.Perintah sunnah ialah suatu perintah yang bersifat anjuran. Bagi yang mengerjakannya akan mendapat pahala. Sedangkan bagi yang mengabaikannya akan tercela, tetapi tidak berdosa.
Sumber : Tutunan Mencapai Hidayah Ilahi – H. M. fadlil Said AnNadwi