Dalam ayat-Nya yang lain, Allah swt berfirman:
اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطَانُ فَأَنسَاهُمْ ذِكْرَ اللَّهِ
Artinya: “Setan telah menguasai mereka, lalu menjadikan mereka lupa mengingat AIllah.” (Qs. al-Mujadalah ayat: 19).
Termasuk sifat seorang mukmin ia banyak mengingat Tuhannya, sedangkan sifat orattg munafik ia tidak mengingat Tuhannya kecuali sedikit saja.
Dalam hal ini. Allah swt berfirman:
يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا
Artinya: “Mereka bermaksud riya’ (dengan shalat) dihadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” (Qs. an-Nisaa’ ayat: 14).
Senantiasa berdzikir dapat mengusir setan dan menghalau godaannya, seperti yang telah diriwayatkan dalam hadits Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam:
((إن الشيطان جاثم على قلب العبد، فإذا ذكر الله خنس، وإذا غفل وسوس له))
Artinya: “Sesungguhnya setan bertengger di hati seorang hamba, apabila ta mengingat Allah setan akan menjauh dan apabila ta lalai setan akan menggodanya.”
Jadi, sangatlah dianjurkan menekuni dzikir kepada Allah swt setiap waktu dan setiap keadaan. Sebuah riwayat menyebutkan, bahwasannya Baginda Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam pernah bersabda kepada seseorang yang bertanya: ‘Wahai Rasulullah sungguh syart’at Islam terlalu banyak luigiku, maka perintahkanlah aku mengerjakan sesuatu yang bisa aku tekuni?” Kemudian beliau Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam menjawab:
((لا يزال لسانك رطبًا من ذكر الله))
Artinya: “Biasakanlah lisanmu selalu basah berdzikir kepada Allah”
Sumber: Nasihat dan Wasiat Imam Haddad Jilid 1 – Ahmad Yunus Al Muhdhor