Dalam khutbah Hari Raya Idul Adha sewaktu Haji Wada’ beliau Shalallahu ‘alahi wa aalihi wa shahbihi wa salam berkhutbah didepan para sahabat beliau Shalallahu ‘alahi wa aalihi wa shahbihi wa salam:
إن الله حرم عليكم دماءكم و أموالكم و أعرضكم , كحرمة يومكم هذا في شهركم هذا في بلدكم هذا . ويحكم انظروا لا ترجع بعدي كفارا يضرب بعضكم رقاب بعض
Artinya: “Sesungguhnya Allah telah haramkan atas kalian darah kalian, harta kalian, dan kehormatan kalian seperti haramnya hari ini, di bulan ini dan di negeri ini. Perhatikanlah dan jangan sampai sepeninggalku kalian kembali kafir memenggal leher satu sama lain.”
Dalam haditsnya yang lain. Nabi Shalallahu ‘alahi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda:
سباب المؤمن فسوق , و قتاله كفر
Artinya: “Mencela seorang mukmin adalah perbuatan fasik dan membunuhnya adalah perbuatan kufur.”
Nabi Shalallahu ‘alahi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda:
لا يزال الرجل في فسحة من دينه ما لم يصب دما حراما
Artinya: “Seseorang tetap diberi keluasan dalam urusan agama selama tidak menumpahkan darah secara haram.”
Nabi Shalallahu ‘alahi wa aalihi wa shahbihi wa salam menjelaskan:
لزوال الدنيا أهون على الله من قتل مؤمن بغير حق . ولو أن أهل سمواته واهل أرضه اشتركوا في دم مؤمن لأدخلهم الله النار
Artinya: “Kehancuran dunia lebih kecil nilainya di sisi Allah daripada membunuh seorang mukmin tanpa alasan yang benar. Seandainya penduduk langit dan penduduk bumi bersepakat untuk menumpahkan darah seorang mukmin, pasti Allah akan masukkan mereka ke dalam neraka.”
Dalam hadits lainnya, Nabi Shalallahu ‘alahi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda:
من أعان على قتل مسلم ولو بسطر كلمة لقي الله مكتوبا بين عينيه : أيس من رحمة الله
Artinya: “Barangsiapa yang berpatisipasi dalam pembunuhan seorang muslim meski dengan setengah kata, maka kelak ia akan menghadap kepada Allah dengan tulisan diantara dua keningnyaputus asa dari rahmat Allah.”
Ancaman keras mengenai hal ini banyak sekali. Oleh karena itu setiap muslim harus menjauhinya dan tidak membiarkan dirinya terjerumus dalam murka Allah swt, laknat-Nya, siksa-Nya yang pedih dan putus asa dari rahmat-Nya. Kami memohon kepada Allah swt perlindungan dan keselamatan dari berbagai macam kekejian dan bencana di dunia dan akhirat bagi diri kami, serta bagi orang-orang yang kami cintai dan juga seluruh kaum muslimin.
Sumber: Nasihat dan Wasiat Imam Haddad Jilid 2 karya Al Habib Abdullah bin Alawi Alhadad – Ahmad Yunus Al Muhdhor