Syukur dan Alhamdulillah, kita sekalian telah mengaku ridha bahwasanya Allah Ta’ala sebagai Tuhan, ridha Islam sebagai agama, ridha nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam sebagai Nabi dan Rasul. Kita juga mempercayai bahwa AI-Quran sebagai pegangan, mempercayai Ka’bah sebagai qiblat, dan orang-orang Mu’minin sebagai saudara seagama. Kita juga telah membersihkan diri kita dari segala rupa agama yang menyalahi ajaran Agama Islam. Kita mempercayai terhadap semua kitab yang diturunkan Allah dari langit. Mempercayai dengan sekalian Rasul yang diutus, mempercayai dengan qadha’ dan qadar, baik dan buruknya. Mempercayai bahwa Hari Penghabisan atau Hari Kiamat itu akan tiba. Dan mempercayai bahwa agama yang dibawa oleh Muhammad Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam itu adalah dari Tuhan. lnsya Allah, atas semua ini kita hidup dan mati. Dan atas semua ini juga kita akan dibangkitkan Insya Allah bersama-sama golongan orang yang terselamat, yang mana mereka itu tiada takut dan tiada berdukacita. Dengan karuniaMu, wahai Tuhan, aku memohon, ya Rabbal-‘alamin!
Dalam hal ini, Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam telah bersabda:
ذاق طعم الإيمان, من رضي بالله ربا, وبالإسلام دينا, وبمحمد نبيا
“Orang yang merasai kelazatan iman, ialah orang yang meridhai Allah sebagai Tuhan, menerima Islam sebagai agama dan mengaku Muhammad sebagai Nabi.”
Sabda Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam lagi: Siapa yang membaca doa berikut pada waktu pagi dan petang, maka berhaklah ia menerima keridhaan Allah Ta’ala, yaitu:
رضيت بالله ربا, وبالإسلام دينا, وبمحمد نبيا
“Aku ridha Allah sebagai Tuhan, menerima Islam sebagai agama dan mengakui Muhammad sebagai Nabi dan Rasul.”
Maksud Ridha dalam Hadits di atas
Ketahuilah, para saudara sekalian, bahwasanya siapa yang meridhai Allah sebagai Tuhan, wajib atasnya meridhai juga akan pentadbiran Allah Ta’ala dan ikhtiarNya terhadap para hamba-Nya serta pahit-manisnya hidup yang ditentukan Allah terhadap dirinya. Seorang hamba harus menerima bagian rezeki yang dikaruniakan Allah terhadap dirinya. la harus senantiasa kekal dalam mentaati Allah dan menjaga segala kewajiban yang ditentukan atas dirinya. la wajib meninggalkan segala larangan Allah, senantiasa sabar dalam menghadapi bala-bencana yang ditimpakan ke atasnya. Senantiasa bersyukur atas nikmat dan karunia Allah Ta’ala. Selalu ingat kepada Allah Ta’ala dan bercita-cita untuk menemuiNya. Ia harus meridhai Allah menjadi tempat ia menggantung harapannya, memutuskan perkaranya, dan berlindung dari marabahaya dan malapetaka. Senantiasa bersikap mukhlis (ikhlas) dalam ibadat dan menyerah diri kepadaNya lahir dan batin. Dalam menjalani urusan hidup sehari-hari, ia tiada gentar melainkan hanya kepada Allah, dan tiada mengharapkan terlaksananya suatu hajat dan kepentingan melainkan dengan Allah Ta’ala jua. Maha Suci Engkau, wahai Tuhan!
Siapa yang menerima Islam sebagai agama, hendaklah memandang berat terhadap larangan-Iarangan agama dan menjunjung syiar-syiarnya. Senantiasa rajin dan berdaya-upaya untuk menguatkan semangatnya dalam diri, serta menambahkannya keteguhan dan kelurusan dalam ilmu-ilmu agama dan amal bakti yang baik. Dengan semua ini, ia akan berlapang dada dan tanpanya pula, ia akan merasa kecewa. Ia harus menghormati semua orang yang bersifat dengan sifat-sifat yang mulia itu, seraya memusuhi dan benci terhadap orang orang yang membelakanginya.
Siapa yang mengakui Muhammad Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam sebagai Rasul-Nya, hendaklah menurut kelakuan Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam. itu, bersuluh dengan petunjuknya, menjunjung syariatnya, berpegang-teguh dengan perjalanannya, menghormati haknya, membanyakkan selawat dan salam ke atasnya, mencintai keluarga dan para sahabatnya serta memohon ridha dan rahmat ke atas mereka sekalian. Dan selalulah bersikap belas-kasihan dan memberi nasihat yang baik kepada umatnya.
Wahai Mu’min yang sejati! Hendaklah anda menuntut dirimu untuk melaksanakan maksud-maksud yang terjalin dalam makna Hadis yang baru kita huraikan di atas; yaitu: Aku meridhai Allah sebagai Tuhan, menerima Islam sebagai agama dan mengakui Muhammad sebagai Nabi dan Rasul. Hendaklah anda mewajibkan dirimu bersifat dengan sifat-sifat yang diterangkan oleh Hadis yang tersebut. Sebab tiada cukup hanya dengan mengucapkannya dengan lidah saja, kerana yang demikian itu tiada memberi kesan, meskipun faedahnya tetap ada juga.
Begitu pula, hendaklah anda buktikan segala apa yang anda ucapkan itu di dalam zikir dan doa dan sebagainya. Tuntutlah dirimu akan hakikat-hakikatnya dan bersifatlah anda dengan petunjuknya.
Misalnya: Ketika anda mengucap Subhanallah (Maha Suci Allah), hendaklah hati anda merasakan kesucian dan kebesaran Allah Ta’ala. Ketika mengucap Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah), hendaklah hati anda meningkatkan pujian itu terhadap Allah Ta’ala serta mensyukuriNya atas segala nikmat dan karuniaNya. Ketika mengucapkan Rabbigh-firli (Tuhanku, ampunilah aku), hendaklah anda menjunjung harapan kepada Allah agar Dia mengampuni anda, seraya merasa bimbang jika Dia tiada mengampuni anda. Dan demikianlah seterusnya kepada yang lain-lain.
Hendaklah anda menghadirkan diri dengan Allah Ta’ala pada segala waktu seraya merenungkan maksud-maksud bacaan yang anda ucapkan dalam zikir dan doa tadi, Seterusnya hendaklah anda melengkapkan diri anda dengan akhlak dan budipekerti yang dindhai Allah Ta’ala, dan menjauhkan akhlak dan kelakuan yang dicela-Nya.