Nabi Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda:
ينزل ربّنا إلي سماء الدّنيا حين يبقي ثلث اللّيل الآخر فيقول هل من داع فاستجيب له , هل من سائل فأعطيه , هل من مستغفر فأغفر له
Artinya: “Ketika sepertiga malam terakhir Tuhan kita turun kelangit dunia lalu menyeru: ‘Apakah ada yang berdoa pasti akan Aku perkenankan, apakah ada yang memohon pasti akan Aku beri apakah ada yang meminta ampun pasti Aku ampuni.”
Perhatikanlah isi hadits ini dan hadits sebelumnya. Sering-seringlah mengamatinya, semoga saja hatimu tertarik, dan menjadikanmu semangat, bangkit dan tekadmu kuat untuk bangun malam. Selain itu, lenyap pula perasaan malas, lalai, dan keinginan untuk banyak tidur yang merupakan penghilang keberkahan umur serta waktu.
Diriwayatkan dalam sebuah atsar: ‘Barangsiapa yang banyak tidur malam, maka kelak di hari kiamat kelak, ia akan datang dalam keadaan miskin.’
Dalam riwayat lain juga disebutkan, bahwa dua rakaat ditengah malam merupakan salah satu gudang kebaikan. Dalam hal ini, Baginda Nabi Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda:
أقرب ما يكون الرّبّ من عبده في جوف اللّيل , فإن استطعت أن تكون مصلّيا في ذلك الوقت فكن
Artinya: Saat yang paling dekat Tuhan dengan hamba-Nya ialah waktu tengah malam. Jikalau engkau mampu untuk melakukan shalat di waktu itu, maka laksanakanlah.’
Nabi Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda:
يحشر النّاس في صعيد واحد فينادي مناد : أين الّذين كانت تتجافي جنوبهم عن المضاجع؟ فيقومون وهم قليل فيدخلون الجنّة بغير حساب
Artinya: “Kelak manusia akan dikumpulkan pada suatu padang (Padang Mahsyar).Lalu terdengarlah suara penyeru menyerukan: ‘Dimanakah orang-orang yang lambung mereka jauh dari tempat tidur?’ Lalu bangkitlah mereka dan jumlah mereka sedikit, kemudian mereka masuk surga tanpa diperhitungkan lagi “
Memang bangun malam merupakan perbuatan yang sulit dilakukan oleh seseorang terutama apabila ia telah terlelap dalam tidurnya. Hal ini akan menjadi ringan apabila membiasakan diri, bersabar menekuninya dan memaksa diri di permulaannya. Jikalau demikian, maka setelahnya akan terbuka baginya pintu kenikmatan bermunajat kepada Allah swt, kelezatan menyendiri dengan-Nya.
Saat itulah seseorang tidak akan pernah puas untuk bangun malam apalagi ia merasa berat atau malas mengerjakannya. Inilah yang dialami oleh para hamba Allah swt yang shaleh hingga salah seorang dari mereka berkata: “Apabila penduduk surga bisa merasakan yang kami rasakan di malam hari, sungguh mereka dalam kehidupan yang sangat bahagia.”
Salah seorang shaleh ra lainnya berkata: “Selama empat puluh tahun tiada yang membuatku susah kecuali saat terbitnya fajar.’
Dalam kesempatan lain, mereka ra berkata: “Orang yang suka bangun malam di malam harinya, maka mereka akan mendapatkan kenikmatan melebihi orang-orang lalai dalam kelalaiannya.”
Sumber: Nasihat dan wasiat Imam Haddad Jilid 1