Jadi, kewajiban kita adalah memberi perhatian khusus untuk membenahinya karena hati cepat berubah dan banyak tergoncang hingga Nabi Muhammad saw bersabda mengenainya:
إنه أسرع تقلبا من القدر إذا استجمعت غليانها
Artinya: “Sesungguhnya ia lebih cepat berubah daripada periuk yang mendidih.”
Bahkan beliau seringkali berdo’a:
يا مقلبا القلوب ثبت قلبي على دينك
Artinya: ‘Wahai Dzat Tang Membolak-balik hati teguhkanlah hatiku dalam agama-Mu”
Hadits yang lain Baginda Nabi Muhammad saw bersabda:
إن القلوب بين أصبعين من أصابع الرحمن , إن شاء أقامها وإن شاء أزاغها
Artinya: ‘Sesungguhnya hati berada diantara dua jari dari jari-jari Tuhan, apabila Dia berkehendak la akan meluruskannya dan apabila Dia berkehendak Ia akan membelokkannya.”
Nabi saw sendiri manakala bersumpah dengan sungguh-sungguh beliau saw bersabda:
لا ومقلب القلوب
Artinya: tidak demi tuhan yang membolak balikkan hati.’
Allah SWT menceritakan tentang ucapan Nabi Allah Ibrahim as dalam firman-Nya:
ولا تخزني يوم يبعثون (87) يوم لا ينفع مال ولا بنون (88) إلا من أتى الله بقلب سليم (89
Artinya: “Dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan, (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.” (Qs. asy-Syu’araa ayat: 87 – 89).
Jadi. berusahalah semampumu agar engkau menghadap Tuhanmu dalam keadaan hati yang bersih dari syirik dan kemunafikan, bid’ah dan akhlak yang buruk seperti sombong dan riya.’ dengki dan penuh tipuan kepada umat Islam dan lain-lain.
Mohonlah pertolongan Allah SWT sambil bersabar dan terus berusaha. Dan juga lazimilah untuk membaca ayat Allah SWT:
ربنا لا تزغ قلوبنا بعد إذ هديتنا وهب لنا من لدنك رحمة انك أنت الوهاب (8
Artinya: “Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau sesatkan hati kami, sesudah Engkau tunjuki kami (jalan yang benar), dan berilah kami rahmat dari sist-Mu. Sesungguhnya Engkau amat suka memberi.” (Qs. Ali Imran ayat: 8). Begitulah Allah SWT mensifatkan para hamba-Nya beriman yang berpijak kuat dalam ilmu.
Hindarilah kekerasan hati yaitu hati yang teguh tidak tersentuh oleh nasehat. tidak luluh dan tidak pilu ketika mengingat Kematian, janji dan ancaman juga keadaan akhirat. Dalam hal ini, Nabi Muhammad saw bersabda:
أبعد الأشياء من الله تعالى القلب القاسى
Artinya: “Orang yang paling jauh dari Allah adalah orang yang keras hati.”
Nabi saw bersabda:
من الشقاء أربع : قسوة القلب , وجمود العين , والحرص , وطول الأمل
Artinya: “Empat perkara termasuk kebinasaan: Hati yang keras, mata yang beku, tamak dan angan-angan yang panjang.” Jagalah dirimu dari empat perkara ini,.
Dalam hadisnya yang lain, Baginda Rasul saw bersabda:
واعلموا أن الله لا يقبل دعاء من قلب غافل
Artinya: “Ketahuilah bahwa Allah tidak akan menerima doa dari orang yang hatinya lalai.
Kelalaian bukanlah kebekuan. Ketahuilah, bahwa hal itu juga merupakan sifat yang tercela dan sangat berbahaya, hati yang lalai adalah yang tidak sadar apabila mendengar nasehat dan ancaman, tidak menggubrisnya karena kelalaiannya dan kesibukannya dengan kemewahan duniawi dan mengikuti hawa nafsunya. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT:
واذكر ربك في نفسك تضرعا وخيفة ودون الجهر من القول بالغدو والآصال ولا تكن من الغافلين (205
Artinya: ‘Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.”(Qs. al-A’raaf ayat: 205).
Allah SWT melarangnya menjadi orang-orang yang lalai sebagaimana Allah SWT melarangnya untuk menuruti orang-orang yang lalai dan mendengar ucapan mereka dalam firman-Nya:
ولا تطع من أغفلنا قلبه عن ذكرنا واتبع هواه وكان أمره فرطا
Artinya: ‘Dan janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.”(Qs. al-Kahfi ayat: 28).
Sumber : Nasihat dan Wasiat Imam Haddad 1