Adapun firman Allah SWT:
ويأمرون بالمعروف وينهون عن المنكر وأزلائك هم المفلحون (14
Artinya: ‘Menyeru kepada yang ma’ruf’ dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.” (Qs. Ali Imran ayat 104).
Keberuntungan disini adalah mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat. Memerintahkan pada perbuatan ma’ruf dan melarang perbuatan munkar termasuk tugas agama yang paling agung. asas terpenting dalam Islam dan tugas utama kaum muslimin. Dengan memelihara asas ini, maka segala urusan akan menjadi baik dan lurus. Akan tetapi dengan mengabaikannya, maka segala hak dan batas-batas akan rusak, sehingga kebenaran akan tersembunyi dan nampaklah kebatilan.
Arti ma’ruf adalah segala sesuatu yang Allah SWT perintahkan untuk dikerjakan dan Allah SWT senangi apabila hamba-Nya melakukannya. Sedangkan kemunkaran adalah segala sesuatu yang Allah SWT benci, dan Allah SWT lebih menyenangi apabila hamba-Nya meninggalkannya. Dan menegakkan perintah dan larangan merupakan perkara yang harus dilakukan dan tidak ada alasan untuk meninggalkannya.
Dalam hal ini Nabi Muhammad saw bersabda:
من رأى منكم منكرا فليغيره بيده , فإنلم يستطع فبلسانه , فإن لم يستطع فبفله , وذلك أضعف الإيمان
Artinya: ‘Barangsiapa diantara kalian yang melihat nkaran. maka hendaknya ia merubahnya dengan tangannya (kekuatan) Jikalau tidak mampu, maka hendaknya dengan lisannya. Jikalau masih tidak mampu, maka dengan hatinya. Dan demikian itulah semah-lemahnya iman.”
Dalam riwayat lain disebutkan:
وليس وراء ذلك من الإيمان مثقال ذرة
Artinya:Tiada yang tersisa di baliknya keimanan meski seberat atom.”
Dalam hadisnya yang lain. Baginda Nabi Muhammad saw bersabda:
ليس منا من لم يرحم صغيرنا ويوقر كبيرنا , ويأمر بالمأروف وينها عن المنكر
Artinya: “Bukan dari kami orang yang tidak menyayangi anak kecil dan tidak menghormati orang dewasa. Dan tidak menegakkan perbuatan ma’ruf dan mencegah kemunkaran.”
Baginda Nabi Muhammad saw bersabda:
والذي نفسي بيده, لتأمرن بالمعروف , ولتنهون عن المنكر ولتأخذن على يد الظالم أو ليبعثن الله عليكم عقابا من عنده
Artinya: Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya perintahkanlah kepada perbuatan ma’ruf dan cegahlah perbuatan munkar Serta hentikanlah perbuatan orang dhalim atau Allah akan mengirim pada kalian hukuman dari-Nya.”
Dalam hadisnya yang lain, Baginda Nabi Muhammad saw bersabda:
إذا هابت أمتي أن تقول للظالم يا ظالم , فقد تودع منها
Artinya: ‘Apabila umatku sudah takut untuk mengatakan kepada orang dhalim, Wahai dzalim.’ Berarti hilanglah amanat dari tangannya.’
Artinya lenyapnya kebaikan umat itu dan sudah dekat masa kehancurannya. Allah SWT tidak akan menerima alasan yang dibuat-buat oleh orang-orang di zaman ini untuk tidak menyeru kepada kebaikan dan mencegah terhadap kemunkaran. Hal ini sebagaimana ucapan mereka:
“Sesungguhnya kami tidak akan diterima apabila kami tetap menyeru atau mencegah. Kami akan mengalami gangguan di luar kemampuan kami apabila kami tetap memberi perintah dan larangan.” Dan alasan-alasan lain yang berasal dari hayalan orang-orang Yang tidak memiliki kesadaran dan keprihatinan terhadap agama Allah SWT.
Berdiam hanya diperbolehkan apabila dipastikan adanya gangguan yang banyak atau diyakini adanya penolakan. Akan tetapi meski demikian, menegakkan perintah Allah SWT dan melarang kemunkaran masih lebih baik dan lebih utama, hanya saja sudah gugur kewajibannya karena hal tersebut.
Yang lebih mengherankan lagi, apabila salah seorang dari mereka diejek atau dirampas hartanya meskipun sedikit, maka ia merasa seakan-akan dunia sempit baginya dan ia tidak bisa berdiam diri. Bahkan tidak mengeluarkan alasan-alasan yang biasa ia lakukan untuk tidak mencegah kemunkaran. Dengan adanya hal ini, maka sudah jelas membuktikan bahwa kehormatan diri dan harta mereka lebih penting bagi mereka daripada agama mereka.
Andaikan kita terima alasan mereka, bahwa nasehat mereka tidak akan didengar apabila mereka menyeru kepada kebaikan atau melarang kemunkaran, lalu apa yang membuat mereka bergaul dan membaur dengan ahli munkar? Bukankah Allah SWT telah mewajibkan mereka untuk tidak bergaul dengan ahli munkar dan berpaling dari mereka selama orang-orang itu tidak mau Menerima ajaran Allah SWT dan Rasul-Nya.
Sumber : Nasihat dan Wasiat Imam Haddad 1