Menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran diwajibkan ketika engkau melihat orang-orang yang melanggar perintah Allah SWT dan melakukan kemunkaran. Wahai saudaraku, perhatikanlah baik-baik, karena kami sering melihat kebanyakan orang salah dalam bersikap.
Yang penting janganlah engkau membenarkan dan menerima begitu saja setiap berita kemunkaran serta perbuatan dan ucapan orang lain yang disampaikan kepadamu, hingga engkau sendiri yang melihatnya atau yang membawa beritanya adalah seorang mukmin yang bertakwa serta tidak mengada-ngada dan tidak berkata kecuali yang benar.
Hal ini, karena berprasangka kepada orang-orang Islam merupakan suatu kewajiban, namun kebanyakan orang tidak peduli akan hal ini. Justru memudahkan dalam menambahkan berita mengenai orang lain dan tidak dapat dipercaya dalam menyampaikan suatu berita. Sebab itulah orang yang terpuji dalam pandangan orang banyak adalah orang yang cocok dengan Kemauan mereka, meskipun ia tidak lurus dalam agamanya.
Justru orang yang tercela menurut mereka adalah yang tidak cocok dengan kemauan mereka meski ia seorang hamba yang shaleh, hingga dapat engkau perhatikan mereka memuji orang yang tidak pantas dipuji hanya karena orang itu menuruti kemauan mereka dan mendiamkan kebatilan mereka, sementara mereka mencela orang-orang yang menentang dan memberi nasehat pada mereka dalam Urusan agama.
Inilah keadaan kebanyakan orang kecuali yang dilindungi oleh Allah SWT jadi kita harus berhati-hati dalam segala urusan karena zaman ini penuh fitnah dan penduduknya pun telah berpaling dari kebenaran kecuali orang-orang yang dikehendaki oleh Allah SWT sedangkan jumlah merekapun juga sedikit.
Ketahuilah sikap lemah lembut dan tidak berbuat kasar adalah dasar utama diterimanya dan diturutinya kebenaran oleh karena itu hendaknya engkau bersikap demikian terhadap orang Islam yang engkau suruh berbuat kebaikan atau yang engkau larang berbuat keburukan atau yang engkau nasehati.
Gunakanlah cara yang tepat untuk melakukannya, bicaralah dengannya di tempat tersembunyi, bertutur katalah yang baik dan lembut karena tidaklah kelembutan pada sesuatu melainkan pasti menghiasinya dan tidak tercabut dari sesuatu melainkan membuatnya buruk seperti yang telah dijelaskan oleh Nabi Muhammad saw.
Hal ini sebagaimana firman Allah SWT:
فبما رحمة من الله لنت لهم ولو كنت فظا غليظ القلب لانفظضوا من حولك06
Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah engkau berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (QS: Ali Imran ayat: 159).
Sumber : Nasihat dan Wasiat Imam Haddad 1