Ketahuilah tanda-tanda kebahagiaan adalah Allah SWT memberi taufik kepada seorang hamba untuk beramal saleh dalam hidupnya dan memberinya kemudahan dalam melakukannya, sedangkan tanda-tanda kesengsaraan adalah ia tidak diberi kemudahan untuk beramal shaleh bahkan diuji dengan berbuat dosa. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda:
اعملوا فكل ميسر لما خلق له من خلق للجنة يسر لعمل أهل الجنة, ومن خلق للنار يسر لعمل أهل النار
Artinya: “Berbuatlah kalian karena setiap orang dimudahkan melakukan apa yang ditakdirkan untuknya, Barang siapa yang ditakdirkan untuk surga ia diberi kemudahan untuk melakukan amalan penduduk surga, dan barang siapa yang ditakdirkan untuk neraka ia diberi kemudahan untuk melakukan amalan penduduk neraka.”
Ketika Allah SWT menggenggam kedua golongan ini, la berkata kepada golongan yang berbahagia: “Mereka ditakdirkan untuk surga dan mereka akan melakukan amalan penduduk surga.” dan berkata kepada golongan yang sengsara: “Mereka ditakdirkan untuk neraka dan hanyalah pekerjaan penduduk neraka yang mereka lakukan.”
Ketahuilah bahwa seorang mukmin yang mengerti agama dan kokoh dalam ilmu dan keyakinannya dialah orang yang memperbaiki amalannnya karena Allah SWT, ia berusaha dengan segala upaya untuk mewujudkannya kemudian bersandar kepada karunia Allah sw t dan tidak bersandar kepada amal baiknya.
Inilah sifat para nabi, para ulama, para salafunasshalihin dan juga khlalaf terdahulu semoga Allah SWT memberi rahmat dan keridhaan atas mereka semua.
Hal ini dijelaskan oleh sabda Nabi Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam:
لن يدخل أحد الجنة بعمله. قالوا : ولا أنت يارسول الله ؟ قال : ولا انا إلا أن يتغمدني الله برحمته
Artinya: “Seseorang tidak dapat masuk surga dengan amal perbuatannya,” para sahabat bertanya: ‘Meskipun anda wahai Rasulullah?’ Beliau Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam menjawab: ‘Meskipun aku hanya saja Allah menyelimuti aku dengan rahmat-Nya.”
Sebagai contohnya beliau Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam sendiri sangat rajin mengerjakan amal saleh hingga kedua kakinya membengkak karena lamanya berdiri shalat di malam hari.
Adapun orang yang rajin beramal shaleh sedangkan ia bergantung pada amalannya berarti ia orang takjub pada diri sendiri, lancang terhadap Tuhannya, bisa jadi ia ditimpa ujian agar ia mengerti kelemahannya dan ketidak mampuannya beramal shaleh kalau bukan karena karunia Allah SWT.
Allah SWT berfirman:
ولو لا فضل الله عليكم ورحمته ما زكى منكم من أحد أبدا ولكن الله يزكى من يشاء والله سميع عليم :21
Artinya: “Sekiranya tidaklah karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan keji dan munkar) selamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Qs. an-Nuur ayat: 21)
Sumber : Nasihat dan Wasiat Imam Haddad Jilid 1