Ketahuilah bahwa banyak mengingat kematian merupakan perkara yang sunnah dan sangat dianjurkan, hal ini sangat besar manfaatnya diantaranya membuat angan-angan yang pendek, mengurangi kecintaaan pada dunia, membuat hati rela dengan rezeki seadanya, lebih menyemangatkan diri untuk berbekal dengan amal shaleh menuju akhirat.
Dalam hal ini, Rasulullah saw bersabda:
أكثروا من ذكر هاذم اللذات
Artinya: “Perbanyaklah mengingat penghancur kenikmatan.” yaitu kematian.
Bahkan Nabi saw bangun di malam hari beliau berseru:
جاء الموت بما فيه , جاءت الراجفة تتبعها الرادفة
Artinya : Telah datang kematian dengan segala keadaannya, telah datang tiupan sangkakala yang diikuti tiupan kebangkitan.”
Ketika Nabi saw ditanya siapakah orang-orang yang pandai? Beliau saw menjawab:
أكثرهم للموت ذكرا وأحسنهم له استعدادا, أولائك الأكياس ذهبوا بشرف الدنيا ونعيم الآخرة
Artinya: ‘Orang yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik mempersiapkan diri menghadapinya merekalah orang-orang pandai, mereka pergi (meninggalkan dunia) dengan membawa kemuliaan di dunia dan kenikmatan akhirat’
Cara mengingat yang bermanfaat bukan hanya sebatas ucapan seseorang: “Mati, mati saja,” hal ini sedikit sekali manfaatnya meskipun ia banyak menyebutnya tetapi yang harus ia lakukan adalah merenungkan dalam hati saat ia mengucapkannya dengan lisan. bagaimana keadaannya saat kematian kedahsyatannya, sekaratnya dan saat ia menyaksikan hal-hal akhirat berapa yang tersisa dari ajalnya dan akan diakhiri dengan apa. juga merenung bagaimana keadaan teman-teman yang telah mendahuluinya saat menjelang kematian, kemana mereka pergi! Dan cara berpikir serta renungan lainnya yang meninggalkan kesan dalam hatinya.
Salah seorang salafunasshalihin ra berkata: “Lihatlah, segala sesuatu yang engkau menginginkan kematian mendatangimu sedangkan engkau dalam keadaan melakukannya, maka teruslah melakukannya dan begitu juga segala sesuatu yang kamu tidak ingin kematian menjemputmu dikala engkau melakukannya, maka jauhilah sejak sekarang.”
Renungkanlah nasehat ini karena sangatlah berguna bagi yang mengamalkannya, hanyalah Allah SWT yang dapat memberi taufik dan pertolongan tiada Tuhan selain Dia.
Membenci kematian suatu perkara yang alami hampir tiada seseorang yang terlepas darinya, karena kematian itu menyakitkan dirinya dan memisahkannya dengan orang-orang yang ia kasihi juga kebiasaannya semasa hidup di dunia.
Ketika Rasulullah saw bersabda:
من أحب لقاءالله أحب الله لقاءه ومن كره لقاء الله كره الله لقاءه
Artinya: ‘Barangsiapa yang senang bertemu dengan Allah, maka Allah pun senang bertemu dengannya, dan barangsiapa yang tidak senang bertemu dengan Allah, maka Allahpun tidak senang bertemu dengannya.”
Sumber : Nasihat dan Wasiat Imam Haddad 1