Nabi Shalallahu Alaihi Wa Aalihi Wa Shahbihi Wa Salam bersabda:
لن يخرج احدكم من الدنيا حتى يعلم اين مصيره وحتى يرى مقعده من الجنة او النار
“Tidak akan keluar dari dunia salah seorang di antara kamu sebelum ia tahu di mana tempat kembalinya, dan sebelum ia diperlihatkan tempatnya di surga atau di neraka.” (HR. Ibnu Abi Dun-ya)
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Aalihi Wa Shahbihi Wa Salam bersabda:
“Barangsiapa suka bertemu Allah, maka Allah suka bertemu dengannya. Dan barangsiapa benci bertemu Allah, maka Allah pun benci bertemu dengannya.”
para sahabat lalu berkata, “Tapi kami semua tidak menyukai kematian.”
Beliau bersabda: “Bukan begitu. Sesungguhnya ketika derita yang dialami oleh orang yang beriman (taat) dalam menempuhperjalanan menuju kepada Allah telah diringankan, maka ia akan merasa suka bertemu Allah, dan Allah pun suka bertemu dengannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Pada suatu malam menjelang pagi, Hudzaifah bin al-Yaman berkata kepada Ibnu Mas’ud, “Bangunlah, dan lihatlah waktu apa sekarang ini.” Ibnu Mas’ud lalu bangun. Ia menghampiri Hudzaifah dan berkata, “Langit sudah memerah.” Hudzaifah menukas, “Aku berlindung kepada Allah dari perjalanan pagi menuju neraka.”
Pada suatu hari Marwan menemui Abu Hurairah. Marwan berkata, “Ya Allah, ringankanlah bebannya.” Tetapi Abu Hurairah menyahut, “Ya Allah,beratkanlah.” Lalu Abu Hurairah liba-tiba menangis seraya berkata, “Demi Allah, aku menangis bukan karena sedih kehilangan dunia ini, dan juga bukan karena gelisah harus berpisah dengan kalian. Tetapi aku sedang menunggu-nunggu salah satu di antara dua kabar dari Tuhanku, apakah aku akan ke neraka atau ke surga.”
Nabi Shalallahu Alaihi Wa Aalihi Wa Shahbihi Wa Salam bersabda:
“Jika Allah Ta’ala meridhai seorang hamba, maka Dia akan berfirman: ‘Wahai malaikat maut, pergilah kepada si fulan, dan datanglah kepada-Ku dengan membawa rohnya untuk Aku beri kesenangan. Bagi-Ku amalnya sudah cukup Aku telah mengujinya, tetapi Aku mendapatinya seperti yang Aku inginkan.’ Malaikat maut segera turun bersama dengan lima ribu malaikat lain. Semuanya membawa tongkat yang terbuat dari kayu manis dan akar-akar pohon za’faran. Para malaikat itu lalu menyampaikan kepadanya kabar gembira tersebut. Lalu mereka membentuk dua barisan untuk persiapan keberangkatan ruh hamba itu. Mereka membawa kayu manis. Ketika melihat mereka, iblis meletakkan tangannya ke kepala, kemudian ia menjerit keras-keras. Serdadu iblis bertanya, ‘Ada apa, tuan kami?’ Iblis menjawab, ‘Apakah kalian tidak melihat, hamba itu telah diberikan kehormatan. Apa kalian tidak menjalankan tugas terhadapnya?’ Mereka berkata, ‘Kami telah berusaha keras menggodanya, tapi ia dilindungi oleh Tuhannya.” (HR. Ibnu Abi Dun-ya)”
Al-Hasan al-Bashri mengatakan, “Tidak ada kesenangan bagi orang yang beriman yang melebihi perjumpaan dengan Allah. Barangsiapa yang dikarunia berjumpa dengan Allah, maka kematian adalah saat-saat kegembiraan, kebahagiaan, kedamaian, kejayaan dan kehormatannya.”
Menjelang ajal, Jabir bin Zaid ditanya, “Apa yang Anda inginkan?” la menjawab, “Aku ingin menatap wajah Al-Hasan.” Ketika Al-Hasan al-Bashri datang menjenguknya, Jabir diberitahu, “Inilah Al-Hasan.” Pelan-pelan ia membuka matanya untuk memandang Al-I lasan, lalu ia berkata, “Wahai saudaraku, saat ini, demi Allah, aku pamit kepadamu untuk pergi. Entah ke surga atau ke neraka.”
Menjelang wafatnya Muhammad bin Wasi’ berkata, , “Wahai saudara-saudaraku, selamat tinggal. Sebentar lagi aku akan pergi. Entah ke neraka atau menuju ampunan Tuhanku.”
Sebagian orang berangan-angan untuk tetap berada dalam saat-saat kematian. Ia tidak ingin dibangkitkan untuk menerima balasan pahala atau siksaan.
Demikianlah, kekhawatiran mengalami kematian dalam kondisi su’ul khalimah telah membuat miris hati orang-orang arif. Sebab hal itu merupakan salah satu petaka besar yang menyertai kematian. Dan kami telah mengupas makna su’ul khattmah dan besarnya rasa takut orang-orang ‘arif tersebut dalam “Kitab tentang Takut dan Harapan”, hingga tidak perlu kami ulangi membahasnya disini.
Sumber : Dibalik Tabir Kematian – Al Imam Al Ghazali