Pada suatu hari Daud ath-Tha’i berjalan di kuburan dan mendapati seorang perempuan tengah menangis seraya bemadah:
“Engkau telah kehilangan hidup,
yang tak mungkin dapat engkau raih kembali.
Engkau sudah tertanam di liang ini,
setelah mereka memasukanmu.
Maka, bagaimana aku bisa makan?
Bagaimanaaku bisa tidur?
Mereka telah membaringkan engkau menghadap ke kanan
Sementara mereka menjadikan engkau (tanah) bantalnya.”
Selanjutnya wanita itu berkata, “Wahai ayah, bagian pipi yang mana yang mulai dimakan oleh cacing?”
Mendengar itu, seketika Daud jatuh tersungkur di tempatnya, lalu pingsan.
Malik bin Dinar berkata, “Pada suatu hari aku lewat di sebuah kuburan, lalu aku bersyair:
“Aku tiba di kubur ini
Lalu aku panggil-panggil; ‘
Di mana orang yang dulu mulia?
Di mana orang yang dulu dihina?
Di mana orang yang dulu menyombongkan kekuasaanya?
Dan di mana orang yang dulu bangga alas kesalehannya?’
Selanjutnya ia mengatakan, “Tiba-tiba dari satu arah ada yang berseru. Meski tidak melihat rupanya, tetapi aku mendengar suaranya:
“Semuanya telah lenyap!
Tak seorang pun ada yang menjawab,
karena mereka semua sudah sama mati.
Kabar berita mereka juga telah musnah ditelan kubur. Wahai yang bertanya tentang orang-orang yang telah pergi, apakah yang kamu lihat tidak cukup sebagai pelajaran?” Kata Malik, “Mendengar itu aku lalu pulang sambil menangis.”
Sumber : Dibalik Tabir Kematian – Al Imam Al Ghazali