Berdo’a atau memohon kepada Allah adalah inti ibadah. Ummat Islam dengan tidak pandang derajat dan pangkat semuanya diperintahkan supaya banyak-banyak berdo’a kepada Allah siang dan malam.
Orang yang berdo’a seolah-olah munajat (berbicara) dengan Allah, berbisik dengan Dia, dengan memakai kata-kata yang sopan, yang merendah, sebagai keadaannya orang-orang miskin yang meminta kepada orang-orang yang kaya.
Kedudukan do’a sangat tinggi dalam ibadah Islam.
Orang yang tidak mau berdo’a adalah orang-orang yang sombong, yang menganggap dirinya lebih tinggi, lebih pandai, lebih kaya dari Allah.
Karena itu berdo’a dengan khusyu” dan tawadhu, sangat dianjurkan oleh Agama Islam.
Ayat-ayat dan hadits-hadits yang menganjurkan supaya manusia berdo’a kepada Allah sangat banyak, sehingga kalau disalin di sini satu persatuny a akan menjadikan buku ini buku tebal sekali.
Di bawah ini kami kutibkan sekedarnya, yakni sekedar untuk menambah keyakinan kita tentang kewajiban berdo’a itu.
Pertama
Allah berfirman:
…أدعوني أستجب لكم… ( المؤمن 60
Artinya :
“Berdo’alah kepadaKu, nanti Kuperkenankan permintaan kamu itu” (Al Mu’min : 60).
Allah berjanji akan memperkenankan do’a hamba-Nya, akan tetapi Ia tidak menetapkan waktu diperkenankan-Nya itu. Ini terserah.
Bagi kita Ummat Islam kita harus ikut perintah, tentang soal memperkenankan itu terserah kepada kebijaksanaan Allah.
Kedua
Allah berfirman:
أدعو ربكم تضرعا و خفية… ( الأعراف 55
Artinya :
“Berdo’alah kepada Allah dengan berendah diri dan dengan suara hati yang lembut tersembunyi”. (Al A’araf: 55).
Dalam ayat ini Allah menyuruh sekalian manusia supaya berdo’a memohon dan merninta kepada-Nya dengan berendah din dan dengan suara hati yang lunak lembut yang terbit dari lubuk hati yang dalam.
Orang-orang yang tidak mau berdo’a atau orang yang menentang pada do’a dianggap oleh Allah sebagai orang yang melampaui batas, ‘audzubillah!
Ketiga
Allah berfirman dalam al Quran:
…و ادعوه مخلصين له الدين… ( الأعراف 29
Artinya:
“Dan berdo’alah kepada Allah dengan mengikhlaskan ‘ibadat hanya untuk-Nya” (Al A’araf: 29).
Dalam ayat ini Allah memerintahkan agar sekalian manusia berdo’a kepada-Nya dan mengikhlaskan do’a itu hanya untuk-Nya.
Ternyatalah bahwa do’a itu adalah ibadat, sama juga dengan ibadat-ibadat yang lain, yang berfaedah kalau dikerjakan.
Maka heranlah kita melihat dan mendengar, bahwa di antara ummat Islam ada pula yang turut-turutan merendahkan do’a dan mengatakan bahwa amal berdo’a itu suatu amal yang memundurkan ummat.
Sumber : 40 Masalah Agama Karya KH. Siradjuddin Abbas