Hadits 156
Ahmad bin Ibrahim ad-Dauraqi, Salamah bin Syabib, dan Mahmud bin Ghailan mengatakan kepada kami, dari Abu Usamah, dari Hisyam bin Urwah, dari Ayahnya, dari Aisyah ra., ia berkata,
“Dulu Nabi Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam menyukai makanan manis-manis (manisan) dan madu.” (HR. at-Tirmidzi, Bukhari dan Muslim)
Hadits 157
Al-Hasan bin Muhammad az-Za’farani menuturkan kepada kami dari al-Hajjaj bin Muhammad, dari Ibnu Juraij, Muhammad bin Yusuf, dari Atha’ bin Yasar yang mengabarkan dari Ummu Salamah ra.[1],
“Sesungguhnya ia (Ummu Salamah) pernah menghidangkan lambung kambing panggang kepada Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam dan beliau memakannya. Kemudian beliau beranjak untuk menunaikan shalat dengan tidak berwudhu terlebih dahulu (HR. at-Tirmidzi dan Ahmad)
Hadits 158
Qutaibah menyebutkan kepada kami, dari Ibnu Lahi’ah, dari Sulaiman bin Ziyad, dari Abdullah bin al-Harits, ia berkata,
“Kami pernah memakan daging panggang bersama Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam di masjid.” (HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad)
Hadits 159
Mahmud bin Ghailan menceritakan kepada kami, dari Waki’, dari Mis’ar, dari Abu Shakhrah Jami’ bin Syaddad, dari al-Mughirah bin Abdullah bin Syu’bah, ia menceritakan,
“Aku pernah bertamu bersama Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam (ke rumah seseorang) pada suatu malam. Tidak lama, dihidangkanlah lambung panggang (kepada kami). Kemudian beliau (Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam) mengambil pisau untuk menjadikannya beberapa potong. Beliau juga memberiku salah satu potongan itu. Lalu datanglah Bilal mengabarkan bahwa waktu shalat telah masuk. Beliau pun lantas meletakkan pisau seraya berkata (dengan agak kesal), ‘Terus kenapa? Apa ia rugi jika tidak memberitahuku?’2[2] Al-Mughirah yang saat kejadian itu memiliki kumis yang panjang berkata, ‘Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam kemudian berkata kepadaku, “Aku akan memotong kumismu hingga kamu bisa bersiwak (atau: potonglah kumismu hingga kamu bisa bersiwak).” (HR. at-Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad)
Hadits 160
Washil bin Abd – ‘A’ala mengungkapkan kepada kami dari Muhammad bin Fudhail, dari Abu Hayyan at-Taimi, dari Abu Zur’ah dari Abu Hurairoh ra., ia berkata,
“Nabi Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam pernah diberi daging. Bagian paha turut diberikan kepada beliau, sehingga beliau sangat senang. Lalu beliau pun malahapnya.” (HR. at-Tirmidzi, Bukhari dan Muslim)
Sumber : As-Syamaa’il al-Muhammadiyah – Imam At-Thirmidzi
—————————-
[1] Ummahatul Mukminin : isteri Rasulullah saw..
[2]Beliau kesal karena keinginan untuk menghormati tuan rumah tidak bisa terlaksana dengan baik, padahal waktu shalat masih panjang.