Hadits 235
Muhammad bin al-Mutsanna meriwayatkan kepada kami dari Muhammad bin Ja’far, dari Syu’bah, dari al-Aswad bin Qais, dari Jundub bin Sofyan al-Bajali, ia berkata,
“Pernah ada sebuah batu yang mengenai jari Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam hingga berdarah. Beliau lalu bersyair:
“Engkau cuma sebuah jari yang berdarah, dan (luka) itu terjadi dijalan Allah.” (HR. at-Tirmidzi dan Muslim)
Hadits 236
Muhammad bin Basy-syar mengungkapkan kepada kami, dari Yahya bin Said, dari Sofyan ats Tsauri, dari Abu Ishaq, dari al-Bara bin Azib, ia berkata:
“Seorang laki-laki berkata kepadanya (al-Bara’), ‘Apakah engkau pernah lari (dari perang Hunain) dari (membela) Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam, wahai Abu Imarah?’ Al-Bara’ menjawab, ‘Demi Allah, Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam tidak pernah berpaling namun yang berpaling itu adalah pasukan barisan depan karena kabilah Hawazin* menghujani mereka dengan anak panah. Sementara Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam masih bertahan di atas keledainya. Abu Sofyan bin Harits bin Abdul Muththalib lalu memegang tali kendali keledai beliau. Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam pun bersyair,
“Aku adalah Nabi yang tidak pernah berdusta. Aku putra (keturunan) Abdul Muththalib:” (HR. at-Tirmidzi, Bukhari dan Muslim)
- Kabilah Hawazin adalah kabilah yang pandai dalam bidang memanah, hingga terkenal jika anak panah mereka tidak pernah meleset dari sasaran.
Sumber: Kepribadian Rasulullah Karya Imam at-Tirmidzi