Hadits 299
Abbas bin Muhammad ad-Duri mengungkapkan kepada kami, dari Ali bin al-Hasan bin Syaqiq, dari Abdullah ibnul-Mubarak, dari Usamah bin Zaid, dari Said al-Maqburi, dari Abu Hurairah ra., ia berkata bahwa para sahabat telah berkata,
“Wahai Rasulullah, engkau sungguh telah bercanda dengan kami.”
Lantas beliau bersabda, “Sesungguhnya aku tidaklah berkata kecuali sesuatu yang benar (meski sambil bercanda).” (HR. at-Tirmidzi dan Ahmad)
Hadits 230
Qutaibah bin Said mengatakan kepada kami, dari Khalid bin Abdullah, dari Humaid, dari Anas bin Malik ra., ia berkata,
“Ada seorang laki-laki minta menumpang kepada Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam. Lantas beliau berkata, ‘Aku akan membawamu di atas anak unta betina.’ Laki-laki itu bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apa yang bisa aku perbuat dengan anak unta betina?’ Beliau lalu menjawab, ‘Bukankah semua unta jantan dewasa itu dilahirkan dari unta betina?” (HR. at-Tirmidzi dan Abu Daud)
Hadits 231
Ishak bin Manshur menuturkan kepada kami dari Abdurrazzaq, dari Ma’mar, dari Tsabit, dari Anas bin Malik ra.,
“Pernah seorang laki-laki dari dusun bernama Zahir memberi hadiah kepada Nabi Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam. Beliau pun mempersiapkan bekal untuknya bila ia pulang kembali ke desanya. Nabi Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam berkata, ‘Zahir adalah orang dusun bagi kita, sementara kita adalah orang kota baginya.’ Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam sangat menyukainya. Zahir ini berwajah tampan. Suatu hari, Nabi Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam pernah menyambanginya saat ia sedang menggelar dagangannya. Beliau lalu memeluknya dari belakang sehingga Zahir tak bisa melihatnya. Zahir lalu berkata, ‘Lepaskan aku!’ Ia lalu menengok ke belakang, dan tahu jika (yang memeluknya) itu adalah Nabi Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam, Zahir pun tanpa basa-basi terus menempelkan punggungnya ke dada Nabi Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam (karena mencari keberkahan). Hal ini membuat Nabi Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam tambah ingin bercanda dengannya. Beliau pun lalu berkata kepada orang-orang, ‘Siapa yang mau membeli hamba sahaya ini.’ Zahir lantas berkata, ‘Jika demikian, demi Allah engkau akan mendapatkanku berwajah murung.’ Rasulullah menjawab, ‘Akan tetapi, di sisi Allah kamu tidak akan murung” atau sebagaimana ia berkata, ‘kamu di sisi Allah amatlah kaya.’“ (HR. at-Tirmidzi, Ahmad dan al-Baihaqi)
Sumber: Kepribadian Rasulullah Karya Imam at-Tirmidzi