Hadits 058
‘Abida bin Humaid mengutarakan kepada kami dari Muhammad bin alt’adhl, dari Hammad bin Salamah, dari Habib bin asy-Syahid, dari al-Hasan, dari Anas bin Malik, ia bertutur,
“Sesungguhnya Nabi Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam pernah keluar dari rumahnya sambil bertelekan2 pada Usamah bin Zaid. Beliau mengenakan pakaian qithri* yang diselempangkan di atas bahunya (seperti ketika ihram). Kemudian beliau shalat bersama dengan mereka (para sahabat).” (HR. at-Tirmidzi, Ahmad dan Ibnu Hibban)
Hadits 059
Suwaid bin Nashr mengucapkan kepada kami dari Abdullah bin al-Mubarak, dari Sa’id bin Iyas al-Jurairi, dari Abu Nadhrah, dari Abu Sa’id al-Khudri, ia berkata,
“Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam ketika mengenakan pakaian baru, maka beliau akan menyebut pakaian itu sesuai dengan namanya, apakah itu imamah (sorban), gamis, atau rida’. Kemudian beliau berdoa:
اللهم لك الحمد كما كسو تنيه اسألك خيره وخيرما صنع له وأعوذبك من شره وشر صنع له
Ya Allah, milik-Mu segala pujian sebagaimana Engkau telah menutupiku dengan pakaian ini. Aku memohon kepadamu kebaikan atasnya, sebagaimana kebaikan dari apa yang menjadi tujuan dibuatnya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya, dan juga keburukan dari apa yang menjadi tujuan dibuatnya.” (HR. at-Tirmidzi, Abu Daud dan Ibnu Hibban)
Hadits 060
Muhammad bin Basy-syar mengungkapkan kepada kami dari Mu’adz bin Hisyam, dari ayahnya, dari Qatadah, dari Anas bin Malik, ia berkata, “Pakaian yang paling disukai Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam adalah hibarah. (HR.at-Tirmidzi, Bukhari dan Muslim)
Hadits 061
Mahmud bin Ghailan mengatakan kepada kami, dari Abdurrazzaq, dari Sofyan, dari ‘Aun bin Abu Juhaifah, dari ayahnya, ia bertutur,
“Aku pernah melihat Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam ketika beliau mengenakan pakaian merah mengkilat. Seakan-akan (ketika itu) aku tengah melihat kemilau kedua kakinya.” (HR. at-Tirmidzi, Bukhari dan Muslim)
Sofyan berkata, “Aku kira pakaian berwarna merah itu adalah hibarah”
Sumber : As-Syamaa’il al-Muhammadiyah – Imam At-Thirmidzi