Hadits 007
Sofyan bin Waki’ menuturkan kepada kami, dari Jumai’bin Umair bin Abdurrahman al-‘Ijli, dari Abu Abdullah, dari anak Abu Halah, dari Hasan bin Ali ra., ia berkata,
“Aku pernah bertanya kepada pamanku (dari ibu), Hindun bin Abu Halah, mengenai keindahan fisik Rasul Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam (karena ia orang yang sangat mengerti tentang hal itu). Aku ingin ia menceritakan sedikit kepadaku sehingga aku bisa menirunya, ia pun menuturkan:
‘Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam adalah seseorang yang tegap dan kekar, wajahnya bersinar bagaikan cahaya bulan purnama. Beliau kelihatan lebih tinggi dari orang yang tingginya ideal, tapi lebih pendek dari orang yang tinggi kurus. Kepalanya besar (mencerminkan kecerdasannya), rambutnya indah terurai, dan bagian atasnya terbelah dua. Jika tidak, maka rambutnya tidak akan melewati kedua daun telinganya. Wama kulitnya putih berkilau kemerah-merahan. Dahinya luas, kedua alisnya melengkung bagaikan bulan sabit yang hampir bertahutan. Di antaranya terdapat pembuluh darah yang akan tampak ketika sedang emosi. Hidungnya mancung, di pucuknya terdapat cahaya yang memancar hingga orang yang tidak mengamati secara jeli akan mengira hidungnya lebih mancung (darinya). Jenggotnya tebal, kedua pipinya mulus, mulurnya lebar, dan giginya bercelah. Di antara dada hingga pusarnya terdapat bulu-bulu halus. Lehernya indah, seakan-akan menyerupai boneka yang terbuat dari perak murni. Penciptaannya sempurna. Badannya proporsional, baik perut maupun dada. Dadanya lebar, dan kedua bahunya juga berhidang. Tulang sendinya kuat, tubuhnya yang dibalut pakaian jika tersibak akan bercahaya. Di antara dada sampai pusarnya tersambung bulu yang lembut terbentuk seperti benang, terkecuali kedua payudara dan bagian perut.
Kedua lengan tangan, kedua bahu dan bagian-bagian atas dadanya berbulu. Kedua tulang lengan bawahnya panjang, dan telapak tangannya lebar. Kedua telapak tangan dan kakinya juga tebal. Jari-jarinya panjang -atau dalam redaksi lain dikatakan, jari-jarinya menjalar. Kulit kakinya yang seharusnya tidak menyeka tanah, namun ketika ditapakkan sangat sering menyentuh tanah. Kedua telapak tangannya lembut, tidak melekat dengan air, dan tidak membekas. Beliau melangkahkan kakinya dengan tegap, dan berjalan dengan tenang. Jangkauan kakinya luas. Jika berjalan, beliau seperti turun di tempat yang rendah. Ketika menengok, beliau akan membalikkan seluruh badannya. Matanya selalu memandang ke arah bawah. Pandangannya ke arah tanah lebih panjang daripada pandangannya ke arah langit. Sorotan matanya penuh arti. Beliau selalu membimbing para sahabat, dan mengucapkan salam lebih awal kepada siapa saja yang ditemui.'” (HR. at-Tirmidzi dan al-Baihaqi)
Hadits 008
Abu Musa Muhammad bin al-Mutsanna mengungkapkan kepada kami, dari Muhammad bin Ja’far, Syu’bah, Sammak bin Harb, dari Jabir bin Samurah, ia berkata,
“Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam mempunyai mulut yang lebar, matanya indah, dan tumit runcing.”
Syu’bah berkata, “Aku bertanya kepada Sammak, ‘Apa yang dimaksud dengan mulut yang lebar?’ la menjawab, ‘Mulut yang besar (sesuai dengan raut wajah).’ Aku lantas kembali bertanya, ‘Apakah yang dimaksud dengan mata yang indah?’ Ia pun menjawab, ‘Mata yang alisnya panjang.’ Aku bertanya lagi, ‘Apa yang dimaksud dengan tumit yang runcing?’ Ia mengatakan, ‘Tumit yang sedikit dagingnya.'” HR. at-Tirmidzi, Muslim, Abu Daud dan Ahmad)
Sumber: Terjemah Asy-Syamaa’il al-Muhammadiyah – Imam at-Tirmidzi