Berkata Al Habib Abdullah bin Alawi Al Haddad dalam kitab Nasoih Ad Diniyyah prihal menjaga hati dan anggota badan dari kemaksiatan:
Menjaga hati dan seluruh anggota
Ketahuilah, wahai saudara-saudara sekalian, moga-moga Allah Ta’ala menggolongkan kita sekalian ke dalam kumpulan orang-orang yang lurus dan bersih nalurinya lahir dan batin serta mengikuti jejak langkah dan kepercayaan yang hak (benar) dan mengamalkan dengannya. Bahwasanya antara perkara-perkara yang terpenting atas setiap Mu’min, ialah memerhati dan mengamat-amati gerak-gerik hati dan segala anggota tubuh, mengawas keduanya, berusaha sesungguh yang boleh untuk memelihara dan menahannya dari terjerumus ke dalam perbuatan yang dimurkai Allah dan dibenciNya sambil menganjur dan menggalakkannya untuk berkecimpung ke dalam perbuatan-perbuatan yang diridhai dan dikasihiNya.
Allah SWT telah berfirman:
إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولا(36) (الإسراء: 36
“Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati (kebatinan), semua itu akan dipertanggung jawabkan.” (AI-Isra’: 36)
Hati dan semua anggota badan itu merupakan nikmat-nikmat utama Allah bagi hamba-hambaNya. Barang siapa yang menggunakannya untuk ketaatan terhadap Allah Ta’ala, dan menyerikannya dengan perbuatan-perbuatan yang menimbulkan kasih-sayangNya, itu bermakna ia telah mensyukuri Allah Ta’ala, dan memelihara kehormatan anggota-anggota itu serta meletakkan perkhidmatannya pada tempatnya yang baik, kerana itulah anggota-anggota itu dicipta dan dijadikan oleh Tuhan. Sebab itu, maka ia akan memperoleh pahala orang-orang yang bersyukur kepada Allah Ta’ala serta balasan orang-orang yang berbuat kebajikan terhadapNya, kerana Allah SWT tidak akan mensia-siakan pahala orang-orang yang berbuat baik.
Barang siapa membiarkan hatinya serta seluruh anggotanya melanggar larangan-larangan Allah Ta’ala, mencuai dan mensia-siakan perintah-perintahNya, tidak pernah menunaikannya, maka ia telah mengkufuri nikmat Allah pada anggota-anggota itu, dan kerana itu ia harus membayar denda dan menerima siksaan Allah Ta’ala. Di Hari Kiamat kelak semua anggota-anggota itu akan menjadi saksi di hadapan Allah Ta’ala atas segala maksiat yang dikerjakan dahulu di dunia.
Firman Allah Ta’ala:
يوم تشهد عليهم ألسنتهم وأيديهم وأرجلهم بما كانوا يعملون (24) (النور : 24
“Di hari lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi terhadap segala perbuatan yang telah mereka kerjakan.” (An-Nur: 24)
FirmanNya lagi:
اليوم نختم على أفوههم وتكلمنا أيديهم وتشهد أرجلهم بما كانوا يكسبون (65)(يس : 65
“Pada hari itu, Kami tutup mulut mereka, akan tetapi tangan mereka akan berkata-kata kepada Kami, dan kaki mereka akan menjadi saksi terhadap apa yang mereka lakukan.” (Yasin: 65)
Adapun peranan hati itu, maka ia sebagai kepala anggota dan ketuanya. Padanya tergantung segala baik atau buruknya gerak-gerik anggota. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda:
ألا وإن في الجسد مضغة، إذا صلحت صلح الجسد كله، وإذا فسدت فسد الجسد كله، ألا وهي القلب
“Ketahuilah, bahwasanya di dalam tubuh itu ada seketul daging, jika baik daging itu, baiklah seluruh tubuh itu. Jika buruk, buruk pula seluruh tubuh. Ia tiada lain melainkan hati.”