Segala puji bagi Allah SWT atas segala anugerah dan pemberian-Nya yang agung. Kami memohon kepada-Nya agar teguh meniti di atas jalan yang lurus. Dalam setiap waktu, kami memohon kepada-Nya agar mencurahkan rahmat kepada pembawa petunjuk ke jalan yang lurus, pemilik kesempurnaan insani dan derajat yang mulia, yaitu Sayidina Muhammad serta segenap keluarga dan sahabat beliau. Juga, orang-orang dekat beliau, para Nabi, para rasul, para pengikut mereka hingga hari akhir, para malaikat dan segenap orang-orang saleh.
Selanjutnya…
Poin kedua yang terkait dengan pembangunan jati diri manusia adalah dimensi kecenderungan. Ini merupakan buah dari keyakinan. Kami telah menjelaskan tentang nilai-nilai penting dari keyakinan dan segenap ruang lingkupnya. Hubungan dengan diri manusia yang non muslim dalam lingkup kecenderungan ini adalah bersepakat untuk tidak saling merugikan dan bahu membahu untuk mewujudkan kemaslahatan yang diakui oleh syariat.
Kecenderungan ini, sekalipun merupakan buah dari fitrah dan akal budi, namun tetap akan melemah jika pondasinya melemah.
Akan tetapi, kami akan berbicara mengenai hakikat pembangunan diri manusia dalam konteks orientasinya. Titik tolaknya adalah untuk menegakkan khalifah Allah SWT di muka bumi. Hal itu hanya bisa terwujud dengan istikamah lahir batin.
Mengenai istikamah mari kita baca ayat:
إن الذين قالو ربنا الله
Sesungguhnya orang-orang yang berkata, ‘Tuhan kami adalah Allah.”
Ayat ini menyinggung tentang aqidah.
ثم استقامو
Lalu, mereka beristtiqamah…
Yang ini menerangkan tentang dimensi kecenderungan.
Dan Hadis Abdullah bin Yusuf ats-Tsaqafi
قل لى فى الاسلام قولا لا اسأل عنه احد غيرك
Jelaskan padaku sebuah ucapan dalam Islam yang tidak akan aku tanyakan kepada siapapun selain engkau. Dalam jawaban beliau tertera:
قل آمنت با الله ثم استقم
Katakan: aku beriman kepada Allah SWT, kemudian istikamahlah.
Dalam riwayat lain:
قل ربي الله ثم استقم
Katakan: Tuhanku adalah Allah SWT. lalu beristikamahlah.
Para ulama arifin berkata:
الاستقامة اعظم كرامة
Istikamah merupakan karamah yang paling agung.
Ada juga arifin berkata, “Istikamah bersama Allah SWT dalam satu rakaat yang dilakukan oleh seseorang, lebih baik baginya daripada tujuhpuluh karamah yang ajaib dan luar biasa.”
Sumber: Ceramah Habib Umar bin Hafidz dalam Kongres Ulama ke-7 di Lirboyo