Kelima, muraqabah kepada Allah SWT (merasa seperti melihat Allah SWT, dan selalu merasa diawasi Allah SWT). Hal ini mengantarkan pada musyahadah Ini juga merupakan akar dari ihsan seperti yang dijelaskan di dalam Hadis.
Dengan menjaga lidah dan tangan, kita merealisasikan Islam. Dengan kokohnya sifat amanah, kita merealisasikan iman. Dan, dengan tertancapnya muraqabah, kita merealisasikan ihsan. Yang terjadi setelah itu adalah terbukanya pintu makrifat terhadap Allah SWT.
Melalui hal-hal yang telah disebutkan tadi, kita mempersiapkan diri untuk bisa membawa perubahan positif bagi lingkungan masyarakat di sekitar kita.
Ayat:
إن الذين قالوا ربنا الله ثم استقاموا
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: Tuhan kami ialah Allah SWT”, kemudian mereka tetap istikamah (QS al-Ahqaf [36]: 14)
Telah menuturkan buah dari istikamah dalam dua ayat setelannya. Lalu, pada ayat ketiga setelah itu, Allah SWT berfirman:
ومن احسن قولا ممن دعا إلى الله
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah SWT, mengerjakan amal yang saleh (QS Fusshilat [41]: 33)
Poin berikutnya yang berada di hadapan kita adalah mengenai pengaruhnya dalam membawa perubahan di masyarakat.
Sumber: Ceramah Habib Umar bin Hafidz dalam Kongres Ulama ke-7 di Lirboyo