Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda:
((ما اجتمع قوم في بيت من بيوت الله يذكرون الله تعالى يريدون بذلك وجه الله تعالى إلا غفرلهم، وبدل سيئاتهم حسنات))
Artinya: “Tidaklah suatu kaum terkumpul di rumah Allah untuk berdzikir kepada Allah hal ini dilakakukan semata-mata karena Allah melainkan Dia akan mengampuni mereka dan mengganti dosa-dosa mereka dengan pahala kebaikan.”
Nabi Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda:
((ما قعد قوم يذكون الله تعالى إلا حفتهم الملآئكة، وغشيتهم الرحمة ونزلت عليهم السكينة، وذكرهم الله فيمن عنده))
Artinya: “Tidaklah suatu kaum duduk berdzikir kepada Allah melainkan mereka dikerumuni oleh para malaikat, diliputi rahmat, ketenangan turun kepada mereka dan Allah menyebut mereka kepada siapa saja yang ada di sisi-Nya.”
Dalam hadits lain, beliau Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda:
((إذا مررتم برياض الجنة فارتعوا )) قيل : وما رياض الجنة؟ قال: ((حلق الذكر)) وفي رواية ((مجالس الذكر))
Artinya: “Jika engkau melewati taman-taman surga, berhentilah sejenak,” beliau Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam ditanya: ‘Apakah taman-taman surga itu?’ Kemudian beliau Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam menjawab: ‘Sekumpulan orang-orang berdzikir”.
Dalam riwayat lain disebutkan, majelis dzikir.
Telah diriwayatkan dalam sebuah hadits yang panjang mengenai majelis dzikir yang isinya bermula:
((إن لله ملآئكة سيارة في الأرض يطلبون مجالس الذكر))
“Sesungguhnya Allah mengirimkan para malaikat-Nya mengelilingi bumi untuk mencari majelis-majelis dzikir.”
Kemudian hadits ini berlanjut sampai pada akhir sabda Baginda Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam:
((فيقول الله للملآئكة: أشهدكم أني قد غفرت لهم – أي للذاكرين – وأعطيتهم ما يسألون، وأعذتهم مما يستعيذون، فتقول الملآئكة: فيه فلان عبد خطاء وإنما مر فجلس معهم، فيقول تعالى : هم القوم لا يشقى بهم جليسهم..))
Artinya: “Kemudian Allah berkata kepada para malaikat ‘Saksikanlah bahwa Aku telah mengampuni mereka (orang-orang yang berdzikir) dan Aku telah memenuhi apa yang mereka minta. Aku telah melindungi mereka dari perlindungan yang mereka minta.’
IaIu malaikat berkata: ‘Diantara mereka ada si Fulan seorang hamba pendosa sesungguhnya ia hanya lewat lalu duduk bersama mereka.’ Kemudian Allah swt berfirman: ‘Mereka ada/ah orang-orang yang mana berkat mereka orangyang duduk bersama mereka tidak akan celaka.”
Sekelompok ahli tasawuf telah memilih cara berdzikir dengan suara keras dan mengadakan perkumpulan untuk dzikir ini, dalam hal ini mereka memiliki cara-cara yang sudah dikenal.
Ada sebagian golongan lain yang memilih berdzikir dengan suara yang pelan, semuanya mendapatkan kebaikan dari Tuhan mereka dan berada di jalan yang benar, semoga Allah swt merahmati mereka semua.
Menurut pandangan ahli thariqah taShalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salamuf dzikir kepada Allah swt tidak dapat tergantikan dengan apapun, itulah pijakan mereka dan pekerjaan mereka setelah melaksanakan ibadah fardhu dan menjauhi hal-hal yang haram, mereka hanya menyuruh para muridnya yang mengikuti thariqah mereka untuk berdzikir.
Dan mereka menarik ikrar dari murid-murid untuk menekuni dzikir ini disertai dengan syarat-syarat dan adab yang terpapar dalam thariqah mereka, jadi bagi mereka yang paling penting adalah berdzikir kepada Allah swt.
Sumber: Nasihat dan Wasiat Imam Haddad Jilid 1 – Ahmad Yunus Al Muhdhor