Orang yang menyeru dan yang melarang ia berusaha untuk menyelamatkan dirinya sendiri dari dosa yang akan Allah swt jatuhkan kepadanya apabila ia berdiam diri dari menyuruh ataupun melarang. Sedangkan jika ia mampu melakukannya, disamping ia mengharap pahala Allah swt dan janji-Nya yang mulia yang Allah swt berikan kepada orang yang menolong agama-Nya.
Hal ini sebagaimana firman Allah swt:
و لينصرنهم من ينصره إن الله لقوي عزيز
Artinya: “Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” (Qs. al-Hajj ayat: 40).
Dalam ayat-Nya yang lain, Allah swt berfirman:
يا أيها الذين ءامنوا إن تنصروا الله ينصركم و يثبت أقدامكم
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jika engkau menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.“(Qs. Muhammad ayat: 7)
Diantara adab yang paling penting bagi orang yang memerintahkan perbuatan ma’ruf atau melarang kemunkaran ialah tidak berlagak sombong, bersikap kasar dan mencela orang yang bermaksiat. Karena hal ini dapat menghilangkan pahala dan mendatangkan murka.
Bisa jadi ia menyebabkan tidak diterimanya kebenaran itu. Maka dari itu, hindarilah hal ini dan berlakulah lemah lembut, rendah hati, dan penyayang. Hanya Allah swt lah yang dapat memberi taufik dan pertolongan dan hanya kepada-Nya berserah diri.
Sumber: Nasihat dan Wasiat Imam Haddad Jilid 2 karya Al Habib Abdullah bin Alawi Alhadad – Ahmad Yunus Al Muhdhor