Ketahuilah saudara-saudaraku semoga Allah swt menjadikan kita semua termasuk orang-orang yang banyak berdzikir kepada-Nya dan termasuk orang-orang yang tidak terlalaikan oleh harta dan anak-anak mereka dari berdzikir kepada Allah swt, sesungguhnya berdzikir kepada Allah swt termasuk perkara yang sangat mulia, ibadah paling utama dan cara paling efektif untuk mendekatkan diri kepada Allah swt.
Dalam hal ini, Allah swt berfirman:
وَاذْكُر رَّبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ وَلَا تَكُن مِّنَ الْغَافِلِينَ
Artinya: “Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dari rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah dirimu termasuk orang-orang yang lalai.” (Qs. al-A’raaf ayat: 205).
Dalam ayat-Nya yang lain, Allah swt berfirman:
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ
Artinya: “Karena itu, ingatlah kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah engkau mengingkarinikmat-Ku.”(Qs. al-Baqarah ayat: 152).
Dalam ayat-Nya yang lain, Allah swt berfirman:
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا * وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Artinya: “Wahai orang-orang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikiryang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya pagi dan petang.” (Qs. al-Ahzab ayat: 41 – 42)
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
Artinya: “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Qs. ar-Ra’ad ayat: 28).
Dalam sebuah hadits qudsi disebutkan:
((أنا عند ظن عبدي بي ، وأنا معه حين يذكرني ، فإن ذكرني في نفسه ذكرته في نفسي ، وإن ذكرني في ملإ ذكرته في ملإ خير منه ، وإن تقرب إلي بشبر تقربت إليه ذراعا ، وإن تقرب إلي ذراعا تقربت إليه باعا ، وإن أتاني يمشي أتيته هرولة))
Artinya: “Allah swt berfirman: ‘Aku tergantung prasangka hamba-Ku terhadap-Ku, Aku menyertainya ketika ia menyebut-Ku, apabila ia menyebut-Ku dalam dirinya (hati), maka Aku akan menyebutnya dalam diri-Ku, apabila ia menyebut-Ku dikumpu/an orang banyak, maka Aku akan menyebutnya dihadapan kumpulan yang lebih baik dari itu.
Apabila ia mendakat diri kepada-Ku sejengkal saja, maka Aku mendekat kepadanya sehasta, apabila ia mendekat diri kepada-Ku sehasta, maka Aku mendekat diri kepadanya sedepa, jika ia datang kepada-Ku berjalan kaki, maka Aku datang kepadanya berlari.”
Sumber: Nasihat dan Wasiat Imam Haddad Jilid 1 – Ahmad Yunus Al Muhdhor