Arti berdzikir dalam hati adalah makna dzikir yang terucap oleh lisan mengalir dan tersirat dalam hati. Misalnya apabila ia mengucapkan dengan lisannya kalimat Laa llaha Illallah. Maka hendaknya hatinya pun juga ikut mengucapkannya.
Berdzikir dalam hati juga bisa diartikan makna dzikir yang terucap oleh lisan tersirat dalam hatinya, misalnya saat ia mengucapkan Imo llaha Illallah, arti lafadz yang mulia ini yaitu pengesaan ketuhanan Allah swt tersirat dalam hati.
al-lmam Hujjatul Islam al-Ghazali ra berkata: “Berdzikir terbagi menjadi empat:
1. Berdzikir secara lisan saja.
2. Berdzikir hati dan lisan secara paksa.
3. Berdzikir hati dengan lisan tanpa paksaan.
4. Dzikir telah menguasai hatinya.”
Beliau ra menerangkan: “Tingkatan pertama sedikit manfaatnya dan lemah pengaruhnya yaitu berdzikir dengan lisan tetapi hatinya lalai.” Tentu saja berdzikir secara lisan dengan hati yang lalai, sangat sedikit sekali manfaatnya, akan tetapi masih lebih baik daripada tidak berdzikir sama sekali.
Salah seorang ‘Arifin Billah ditanya: “Sesungguhnya kami berdzikir kepada Allah swt, akan tetapi kami tidak dapat merasakan kekhusyu’an?” Kemudian beliau menjawab: “Bersyukurlah kepada Allah yang telah menghiasi salah satu anggota tubuh kalian berdzikir kepada-Nya.” Maksudnya adalah lisan.
Bagi yang berdzikir secara lisan pada mulanya ia harus menghadirkan hatinya dengan bacaan lisan secara paksa sehingga ia dapat berdzikir dengan keduanya kemudian hal ini senantiasa ia lakukan sampai hatinya merasakan kelezatan berdzikir dan tersinari oleh pancaran cahayanya, dikala itulah hatinya akan hadir tanpa paksaan bahkan keadaan hati bisa mencapai tingkatan tidak dapat bersabar untuk berdzikir apalagi melalaikannya.
Sumber: Nasihat dan Wasiat Imam Haddad Jilid 1 – Ahmad Yunus Al Muhdhor