Seringkah kalangan awam menggunakan alasan, bahwa mereka berbual dosa karena sudah merupakan takdir. Ucapan ini adalah dibawah kendali setan yang terkutuk dan ucapan ini sangatlah berbahaya.
Apabila seorang dari mereka yang meninggalkan suatu perbuatan wajib atau melakukan perbuatan dosa, jika ditanya: ‘Kenapa engkau berbuat demikian. Ketahuilah bahuv engkau menentang perintah Allah SWT dan Rasul-Nya?”
Maka, ia akan menjawab: “Perbuatan ini ikdah ditakdirkan oleh Allah SWT atasku.’ la menggunakan ucapan ini sebagai alasan untuk menutupi kesalahan dirinya- Yang lebih parah lagi, ia sudah berani untuk melemparkan kesalahan ini kepada Allah SWT yang memiliki hujjah yang sangat kuat atas makhluk-Nya setiap saat.
Artinya: “Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya, dan merekalah yang akan ditanyai.‘ (Qs. al-Anbiyaa’ ayat: 23).
Menurutku ucapan si pendosa ini lebih berbahaya dan kemaksiatannya dan lebih menyengsarakan dirinya di dunia dan akhirat. Karena arti ucapan ini menunjukkan, bahwa orang yang mengucapkannya lemah akan akidahnya. lalu kainkah ia akan bertaubat dan menyesali perbuatan buruknya? Serta kapan ia akan memohon ampun kepada-Nya?
Apabila ia tidak merasa berbuat, malah ia beranggapan dirinya terpaksa, dan tidak memiliki pilihan atau kemampuan. Kevakinan ini adalah akidah madzhab Jabariyah. Yang mana ngan ini merupakan sempalan ahli bidah yang mengatakan tidak adanya pilihan bagi manusia. Pendapat ini bertentangan dengan pendapat (lolongan Mutasilah, yang merupakan golongan ahli bidah juga.
Sedangkan keyakinan Ahlussunnah Wal Jama’ah berdiri di tengah-tengah dua golongan ini. Hal ini sebagaimana yang telah dijelaskan oleh seorang ulama Ahlussunnah Wal Jama’ah: ‘Keyakinan Ahlussunnah Hal Jamaah, ibarat air susu murni yang enak untuk diminum yang keluar antara kotoran dan darah.’
Semoga Allah SWT berkenan menjadikan kita dalam golongan Ahlussunnah Wal Jama’ah. Karena sesungguhnya tiada sesuatu yang terjadi, baik itu merupakan hal yang kecil maupun yang besar, melainkan Iterdasarkan ketentuan Allah SWT dan kchendak-Nya. Ketahuilah, bahwa keyakinan Ahlusunnah Wal Jama’ah adalah, uatan para hamba yang baik maupun yang buruk adalah ciptaan Allah SWT.
Mereka dituntut untuk mentaati perintah Allah SWT dan ha tidak membiarkan diri mereka untuk melanggar perintah Allah SWT, mengajaknya untuk meninggalkan larangan-Nya secara keseluruhan. Seandainya mereka terjerumus dalam salah satu perbuatan dosa mereka, maka segeralah bertaubat dan beristighfar kepada Allah SWT.
Apabila mereka tidak melakukan salah satu kewajiban agamanya, maka mereka segera mengqadha’nya dan bertaubat kepada Allah SWT atas kelalaiannya itu. Mereka tidak membuat sesuatu alasan apapun untuk diri mereka dihadapan Allah SWT, mereka tidak beralasan karena telah didahului takdir bahkan tidak membenarkan alasan ini untuk siapapun.
Sumber : Nasihat dan Wasiat Imam Haddad Jilid 1