YA ALLAH segala puji dan syukur untuk-Mu. Engkau pemberi anugerah kenikmatan. Kami memohon kepada-Mu agar menyempurnakan kenikmatan. Engkau sempurnakan anugerah dan rahmat yang menjadi bagian kami. Engkau mengumumkan penghapusan kesedihan, mengumumkan kebaikan kondisi umat, dengan datangnya Nabi Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam Pilihan, Sayidina Muhammad Semoga salawat dan salam tercurah kepada beliau, segenap keluarga, sahabat, dan para kekasih terdekat beliau. Juga, kepada para Nabi Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam dan utusan, segenap keluarga dan sahabat mereka. Dan, untuk para pengikut mereka hingga hari pembalasan, kepada para Malaikat, dan segenap hamba Allah SWT yang saleh.
Selanjutnya…
Allah SWT telah memudahkan terjadinya pertemuan kita untuk menyusun perjuangan dalam menjaga pusaka kebahagiaan, serta melaksanakan amanat dan komitmen. Kita dikumpulkan oleh Allah SWT untuk meneruskan apa yang telah kita bicarakan tentang Majelis Muwashalah. Kita berkumpul di pesantren ini, pesantren yang memiliki jasa besar dalam melestarikan warisan Nabi Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam. Pesantren yang memiliki mata rantai yang terhubung sampai kepada Rasulullah. Semoga Allah SWT meninggikan derajat pendiri pesantren ini, KH Abdul Karim. Semoga Allah SWT menambahkan anugerah kepada beliau di surga tertinggi. Semoga Allah SWT menyiapkan tempat tinggal bagi ruh beliau di surga Firdaus. Semoga hati beliau senantiasa bahagia berkat pahala yang berlipat, sebagai buah dari berbagai manfaat yang terdapat dalam peninggalan beliau yang penuh berkah ini.
Semoga Allah SWT melipatgandakan kebaikan untuk para pengganti beliau, dan para generasi setelahnya, hingga para pemegangnya saat ini. Semoga Allah SWT melimpahkan anugerah yang layak dan mengalirkan kebaikan yang deras melalui tangan mereka.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang layak untuk Rabithah Alawiyin atas bantuannya yang terus menerus terhadap kegiatan Majelis Muwashalah. perhatiannya yang sangat besar terhadap segala proses yang ada, serta keaktifannya dalam memberikan saran dan masukan.
Semoga Allah SWT melimpahkan berkah untuk para ulama dan ahli ilmu yang hadir di sini. Semoga Allah SWT menjadikan mereka sebagai wakil-wakil yang baik bagi para ulama Ahlusunah secara khusus, dan bagi umat secara umum. Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda:
المسلملون تتكافأ دما ؤهم ويسعى بذمتهم أدناهم
Darah kaum Muslimin adalah setara. Orang terlemah bisa memberikan jaminan perlindungan atas nama mereka (HR Abu Dawud)
Melalui pertemuan kita selama beberapa hari ini, kami ingin melakukan beberapa langkah nyata untuk mewujudkan misi kita. Berbagai landasan dan batas-batas yang dipegang oleh Majelis ini merupakan hal yang sudah disepakati oleh orang-orang bijak dari kalangan Ahlusunah secara khusus, dan umat secara umum, serta menjadi titik tolak munculnya beberapa persoalan dalam berbagai keadaan. Saat ini kita harus mulai melakukan langkah-langkah nyata setelah masa jeda panjang yang cukup untuk melakukan klarifikasi, koreksi dan memahami segenap tanggung jawab dan tugas kita.
Konsep umum dari forum kita ini, berhubungan erat dengan tugas pembangunan jati diri manusia. Sebab, itulah yang dimaksudkan oleh pesan Allah SWT yang disampaikan melalui para Nabi dan pemimpin para Nabi Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam. Lalu, yang paling agung di antaranya adalah penciptaan dunia ini sebagaimana dijelaskan oleh berbagai dalil nash. Tugas para Nabi Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam berkaitan dengan jati diri manusia, serta upaya untuk membangun, menyelamatkannya dari berbagai penyakit dan keburukan, membantunya untuk terhindar dari berbagai bahaya, dan mengeluarkan segenap potensi yang tersimpan dalam diri manusia.
Kami menginginkan yang paling didalami oleh para ulama dalam pertemuan ini adalah mengenai penerapan langkah-langkah nyata yang membawa pengaruh dalam realitas kita dan realitas umat. Hal ini sebagai cara untuk memenuhi kewajiban dari amanat yang agung.
Dihadapan kita terdapat medan yang sangat beragam. Banyak hal yang dapat diwujudkan dan dilaksanakan dengan cermat. Imam al-Junaid bin Muhammad, pemuka kaum sufi di Baghdad, pernah menyatakan, “Barangsiapa membuka satu pintu niat baik untuk dirinya, maka Allah SWT akan membukakan 70 pintu pertolongan untuknya. Barangsiapa membuka satu pintu niat buruk untuk dirinya, maka Allah SWT akan membuka 70 pintu kegagalan baginya.”
Sumber: Ceramah Habib Umar bin Hafidz dalam Kongres Ulama ke-7 di Lirboyo