Allah SWT berfirman:
مثل الجنة الوعد المتقون تجر من تحته الأنهار اكلها دآئم وظلها تلك عقبى الذين اتقوا وعقبى الكافرين النار (35
Artinya: “Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang takwa ialah (seperti taman), mengalir sungai-sungai di dalamnya, buahnya tak henti-henti sedang naungannya (demikian pula). Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang bertakwa. Sedang tempat kesudahan bagi orang-orang kafir ialah neraka.'(Qs. ar-Ra’ad ayat: 35)
Wahai mukmin entaslah dirimu dari lubang kemaksiatan, bertaubatlah kepada Tuhanmu sebelum ajal menjemputmu kelak jika mati engkau akan menemui Tuhanmu dalam keadaan kotor dan celaka, engkau akan menjadi seperti yang difirmankan Allah SWT:
انه من يأت ربه مجرما فان له جهنم لا يموت فيها ولا يحيى (74
Artinya: “Sesungguhnya barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya neraka Jahannam. Ia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup.” (Qs. Thahaa ayat: 74).
Jangan merasa tenang dari siksa yang akan Allah SWT turunkan padamu jika engkau tidak segera bertaubat dari dosa-dosamu, karena orang-orang yang berdosa kepada Tuhannya sewaktu-waktu terbuka bagi mereka peluang menerima siksa-Nya, tidakkah engkau mendengar firman Allah SWT:
أفأمن الذين مكروا السيئات أن يخسف الله بهم الأرض أو يأتيهم العذاب من حيث لا يشعرون (45) أو يأخذهم في تقلبهم فما هم بمعجزين (46) أويأخذهم على تخوف فان ربكم لرءوف رحيم (47
Artinya: “Maka apakah orang-orang yang membuat makar yang jahat itu, merasa aman (dari bencana) ditenggelamkannya bumi oleh Allah bersama mereka, atau datangnya adzab kepada mereka dari tempat yang tidak mereka sadari, atau Allah mengadzab mereka di waktu mereka dalam perjalanan.
Maka sekali-kali mereka tidak dapat menolak (adzab itu), atau Allah mengadzab mereka dengan berangsur-angsur (sampai binasa). Maka sesungguhnya Tuhanmu adalah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”‘(Qs. an-Nahl ayat 45 – 47).
Ya Allah, Yang Maha Mulia jadikanlah kami dapat mengambil pelajaran dari peringatan-Mu, mengikuti isi kitab-Mu dan Rasul-Mu, berkumpul dalam mentaati-Mu, wahai Tuhan kami, matikanlah kami dalam keadaan Islam, ikutkanlah dalam rombongan orang-orang saleh berikut orang tua kami dan orang-orang yang kami cintai dengan rahmat-Mu wahai Dzat Yang Maha Penyayang.
Semoga Allah menyadarkan diriku dan dirimu dari kelalaian, memberi petunjuk kepadaku dan kalian untuk bersiap-siap pindah dari tempat yang fana menuju tempat yang kekal.
Ketahuilah, bahwa termasuk perkara yang berbahaya bagi manusia adalah angan-angan panjang. Angan-angan yang panjang maksudnya, diri merasa hidup kekal di dunia hingga perasaan ini menguasai hati dan ia giat memenuhi keinginannya. Dalam hal ini, para salafunasshalihin ra berkata: “Barangsiapa yang panjang angan-angannya, maka buruklah amal perbuatannya.”
Karena angan-angan panjang membuat seseorang lebih mencintai dunia, berusaha untuk memakmurkannya hingga seseorang rela menghabiskan siang dan malam memikirkan cara membenahinya dan cara untuk mengumpulkannya terkadang dengan hati dan terkadang dengan usahanya untuk menikmati kenikmatan dhahirnya, hingga pikiran dan anggota tubuhnya senantiasa sibuk mengejar dunia, akhirnya ia akan lupa akhirat dan berpaling darinya, selalu menunda-nunda amalan akhirat tetapi mendahulukan urusan duniawinya, padahal seharusnya ia membalik keadaan itu dengan giat beramal untuk akhiratnya yang merupakan tempat tinggalnya yang abadi.
Allah SWT dan Rasul-Nya telah memberitahu bahwa surga tidak dapat dicapai tanpa kesungguhan dan keteguhan untuk meraihnya.
Adapun dunia adalah tempat yang akan hancur dan binasa, dalam waktu dekat ia akan berpindah dari dunia menuju akhirat dan ia akan meninggalkan harta bendanya, ia tidak diperintah untuk pencari dan mencintainya, bahkan hal ini dilarang dalam Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya saw.
Sumber : Nasihat dan Wasiat Imam Haddad 1