Allah SWT berfirman:
ومن اصدق من الله حديثا (87
Artinya: “Dan siapakah orang yang lebih benar perkataannya daripada Allah?” (Qs. an-Nisaa’ ayat: 87).
Dalam ayat-Nya yang lain. Allah SWT berfirman:
ومن أصدق من الله قليلا (122)
Artinya: “Dan siapakah orang yang lebih dipercaya perkataannya daripada Allah?’ ‘(Qs. an-Nisaa’ ayat: 122).
Dalam ayat-Nya yang lain. Allah SWT berfirman:
يأيها الذين ءامنوا اتقواالله حق تقاتة ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون (102) واعتصموا بحبل الله جميعا ولا تفرقوا واذكروا نعمت الله عليكم إذ كنتم أعداءا فألف بين قلوبكم فأصبحتم بنعمته إخوانا وكنتم على شفا حفرة من النار فأنقذكم منها كذلك يبين الله لكم ءايته لعلكم تهتدون (103) ولتكن منكم أمة يدعون إلى الخير ويأمرون بالمعروف وينهون عن المنكر وأولائك هم المفلحون (104) ولا تكونوا كالذين تفرقوا واختلفوا من بعد ما جاء هم البينات وأولائك لهم عذاب عظيم (105)
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa kepada-Nya. Dan janganlah sekali-kali engkau mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.
Dan berpeganglah kalian semuanya kepada (tali) Agama Allah, dan janganlah kalian bercerai berai. Ingatlah atas nikmat Allah kepadamu, ketika engkau dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah menjinakkan antara hatimu.
Lalu menjadilah kalian karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara, dan engkau telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkanmu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kalian mendapat petunjuk.
Dan hendaklah ada diantara kalian segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyeru kepada yang maruf dan mencegah dari yang munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Dan janganlah kalian menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah dalangnya keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat.” (Qs. Ali Imran ayat: 102 – 105).
Firman Allah SWT yang artinya: ‘Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kalian kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa kepada-Nya.” Merupakan perintah dari Allah SWT kepada para hamba-Nya yang beriman untuk bertakwa kepada-Nya. Seakan-akan dalam hal ini Allah SWT telah mengumpulkan seluruh kebaikan dunia akhirat dalam ketakwaan. Kepada orang-orang yang beriman, Allah SWT perintahkan untuk bertakwa agar mereka mendapat kebaikan dan kebahagiaan yang Allah SWT himpun di dalamnya sebagai tanda kasih sayang-Nya bagi para hamba-Nya yang beriman. Dan sesungguhnya Allah SWT Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.
Takwa merupakan wasiat Allah SWT. Tuhan alam semesta untuk seluruh makhluk dari generasi yang pertama maupun yang paling akhir. Dalam hal ini, Allah SWT berfirman:
ولقد وصينا الذين أوتوا الكتاب من قبلكم وإياكم أن اتقوا الله
Artinya: “Dan sungguh Kami telah memerintahkan orang-orang yang diberi Kitab sebelum kami dan juga kepadamu. Maka dari itu bertakwalah kepada Allah.’ (Qs, an-Nisaa’ ayat: 131).
Jadi, tidak ada suatu kebaikan pun di dunia dan akhirat, yang dzahir maupun yang batin melainkan ketakwaan adalah jalan satu-satunya untuk mencapainya. Demikian pula tiada keburukan di dunia dan akhirat, yang dzahir maupun batin, melainkan ketakwaan adalah benteng yang kokoh untuk melindungi diri darinya dan selamat dari mara bahayanya.
Berapa banyak Allah SWT menyejajarkan dalam Kitab-Nya yang mulia, tentang ketakwaan dengan keberuntungan, serta kebahagiaan yang besar. Diantaranya kebersamaan Allah SWT dalam penjagaan-Nya yang lembut. Dalam hal ini, Allah SWT berfirman:
واتقوا الله واعلموا أن الله مع المتقين (194
Artinya: “Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah, bahwa Allah bersama orang-orang yang bertakwa.” (Qs. al-Baqarah ayat: 194).
Sumber : Nasihat dan Wasiat Imam Haddad