Ada seseorang yang tengah menunggu dua saudaranya yang sedang bepergian. Salah seorang dari mereka akan pulang esok, dan satunya lagi baru akan pulang satu bulan atau satu tahun lagi.
Sudah barang tentu ia akan menyiapkan penyambutan untuk saudaranya yang akan datang esok. Bukan bagi saudara yang baru datang sebulan atau setahun lagi.
Demikian halnya dengan orang yang menunggu-nunggu datangnya kematian. Bila mereka mengira bahwa ajalnya baru akan datang setahun lagi, tentu ia akan lebih menyibukkan diri dengan hal-hal lain yang datang lebih dulu. la pasti akan meremehkan datangnya hari yang sangat menentukan itu, lupa apa yang mesti ia kerjakan untuk menyongsong hari tersebut. Setiap hari berlalu tanpa persiapan amal yang cukup bagi tibanya waktu yang satu tahun itu. Anggapannya bawa ia masih punya kesempatan hidup selama satu tahun menjadi penghalang baginya untuk bergegas melakukan amal-amal kebajikan. Akibatnya, ia selalu menunda-nunda untuk melakukan amal baik.
Abdullah bin Abbas r.a. berkata, Nabi Shalallahu Alaihi Wa Aalihi Wa Shahbihi Wa Salam bersabda kepada seorang sahabat yang meminta nasihat kepada beliau,
“Manfaatkan lima hal sebelum datangnya lima hal, yakni (1) masa mudamu sebelum datang masa tuamu, (2) masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, (3) masa kayamu sebelum datang masa miskinmu, (4) masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, dan (5) masa hidupmu sebelum datang masa matimu.” (HR. Ibnu Abi Dun-ya)
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Aalihi Wa Shahbihi Wa Salam bersabda:
نعمتان مغبون فيهما كثير من الناس : الصحة والفراغ
“Ada dua nikmat yang membuat banyak orang tertipu olehnya, yaitu nikmat sehat dan waktu luang.” (HR. Bukhari)
Maksudnya, banyak orang tidak mau memanfaatkan kedua nikmat tersebut. Mereka baru menyadari betapa berharganya nikmat-nikmat itu setelah lenyap.
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Aalihi Wa Shahbihi Wa Salam bersabda:
“Barangsiapa merasa takut maka dia harus berangkat lebih awal (meningkatkan ketaatannya). Dan barangsiapa berangkat lebih awal niscaya dia akan lebih cepat sampai di tempat tujuan. Ketahuilah bahwa barang perniagaan Allah itu mahal, ketahuilah sesungguhnya barang perniagaan Allah itu adalah Surga.” (HR. at-Tirmidzi)
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Aalihi Wa Shahbihi Wa Salam bersabda:
“Hai manusia, ingatlah Allah, ingatlah Allah. Telah datang tiupan pertama yang menggoncangkan alam yang diiringi oleh tiupan kedua. Di dalamnya datang kematian, di dalamnya datang kematian.” (HR. at-Tirmidzi)
Jika melihat para sahabat sedang lalai atau menyia-nyiakan waktu, Rasulullah berseru kepada mereka dengan suara yang cukup keras,
“Kematian akan mendatangi kalian tanpa bisa dicegah dan dihindari. Kadang membawa kesengsaraan dan kadang membawa kebahagiaan.” (HR. Ibnu Abi Dun-ya)*
Abu Hurairah r.a. berkala, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Aalihi Wa Shahbihi Wa Salam bersabda:
“Aku adalah pemberi peringatan. Kematian adalah sesuatu yang mengubah, dan kiamat itu waktu yang dijanjikan.” (HR. Ibnu Abi Dun-ya)
Sumber : Dibalik Tabir Kematian – Al Imam Al Ghazali