Ketujuh
Nabi Nuh juga berdo’a kepada Allah, sebagai yang diterangkan Allah di dalam al Quran:
و قال نوح رب لا تذر على الأرض من الكفرين ديارا . إنك إن تذرهم يضل عبادك و لا يلدوا إلا فاجرا كفارا
رب اغفر لي و لوالدي و لمن دخل بيتي مؤمنا و للمؤمنين و المؤمنت ..( نوح 26-28
Artinya :
“Dan berdo’a Nabi Nuh : Hai Allahku! Jangan Engkau biarkan orang-orang kafir bertempat tinggal di muka bumi, jika mereka Engkau biarkan mereka akan menyesatkan hamba-hamba Engkau dan mereka akan melahirkan anak-anak yang durhaka dan kafir pula. Hai Allahku, ampunilah aku dan kedua ibu bapaku dan orang-orang yang masuk ‘ ke rumahku dengan beriman dan orang mu’min laki-laki dan wanita” (Nuh : 26-27-28).
Menurut ayat ini do’a Nabi Nuh itu sangat keras karena orang kafir ketika itu sangat keras pula melawan Rasul Allah. Do’a Nabi Nuh dikabulkan Allah sehingga sekalian orang yang kafir ditenggelamkan oleh Allah dan sekalian orang mu’min bisa melepaskan diri dari taufan naik bersama-sama Nabi Nuh ke atas perahu.
Kedelapan
Orang-orang yang berdo’a meminta keselamatan dunia akhirat dipuji oleh Allah sebagai yang diterangkan dalam firman-Nya:
ومنهم من يقول ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الاخرة حسنة وقنا عذاب النار (البقرة 201
Artinya:
“Dan di antara mereka ada orang yang berdo’a : Hai Allah Kami, berilah kami kebaikan di dunia ini dan kebaikan diakhirat dan jauhkanlah kami dari siksa api neraka” (Al Baqarah : 201).
Maka setiap ummat Islam, sesuai dengan ayat ini, seharusnya berdo’a meminta kepada Allah agar diselamatkan oleh-Nya di dunia dan juga diselamatkan di akhirat nantinya.
Begitu juga dalam ber’amal dan berusaha, sekalian orang Islam harus menuju keselamatan dunia-akhirat, bukan keselamatan di dunia saja.
Sumber : 40 Masalah Agama Karya KH. Siradjuddin Abbas