Kesembilan
Tersebut dalam kitab Hadits begini:
عن انس بن مالك رضي الله عنه قال : كان اكثر دعاء النبي ص م اللهم ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفي الاخرة حسنة وقنا عذاب النار (رواه البخاري ومسلم.صحيح البخاري ج 4 ص 79
Artinya: “Dari Anas bin Malik Rda. Beliau berkata : Do’a yang banyak dibaca oleh Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam Adalah : Ya Allah! Berilah kami kebaikan di dunia ini dan kebaikan di akhirat dan jauhkanlah kami dari siksa neraka!” (H.R. Imam Bukhari dan Muslim, Sahih Bukhari juzu 4, pag 79).
Maksud “hasanah-kebaikan” di dunia ialah harta benda dan “hasanah” di akhirat ialah pahala. Maka maksud do’a ini ialah meminta diberi harta benda di dunia dan pahala di akhirat, sehingga terjauh dari api neraka.
Setiap orang Islam harus mengikuti Nabi, yaitu memperbanyak membaca do’a macam ini, demi keselamatan dunia akhirat.
Kesepuluh
Tersebut dalam kitab-kitab hadits:
عن البراء ابن عازب , أن النبي ص م أوصى رجلا فقال : إذا أردت مضجعك فقل : أللهم أسلمت نفسي إليك وفوضت أمري إليك ووجهت وجهي إليك و ألجأت ظهري إليك رغبة و رهبة إليك لا ملجأ و لا منجا منك إلا إليك . (رواه البخاري فتح الباري ج 13 ص 362
Artiaya:
“Dari Bara’ bin ‘Azib, bahwasanya Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam menyuruh seorang laki-laki supaya berdo’a. Beliau berkata : Apabila engkau hendak tidur maka ucapkanlah do’a : Ya Allah, aku serahkan diriku kepada-Mu, aku hadapkan tubuhku kepada-Mu. Aku serahkan urusanku kepada-Mu, aku sandarkan punggungku kepada-Mu dengan keinginan dan ketakutan yang cukup kepada-Mu, tidak ada tempat berlindung melainkan kepada-Mu aku percaya pada kitab-kitab suci yang Engkau turunkan dan kepada Nabi-nabi yang Engkau rasulkan” (H.R. Bukhari, lihat Fathul Bari juzu’ 13, pag 362).
Inilah do’a yang diajarkan oleh Nabi kita, Muhammad Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam, untuk dibaca oleh sekalian ummatnya kalau hendak tidur malam hari.
Do’a ini memperlihatkan bagaimana tawakkalnya setiap orang mu’min kepada Allah Subhanahu wata’ala.
Sumber : 40 Masalah Agama Karya KH. Siradjuddin Abbas