Hadits 107
Qutaibah bin Said mengungkapkan kepada kami, dari Anas, dari Ibnu Syihab, dari Anas bin Malik, ia berkata,
“Sesungguhnya Nabi Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam memasuki kota Mekkah, sementara di kepalanya bertengger topi besi. Lalu dikatakan kepadanya, ‘Ini Ibnu Khathal[1] sedang bersembunyi di balik kelambu Ka’bah. Lantas beliau bersabda, ‘Bunuhlah dia!'” (HR. at-Tirmidzi, Bukhari dan Muslim)
“Sesungguhnya Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam memasuki kota Mekkah pada hari penaklukkannya, sementara di kepalanya bertengger topi besi.
Hadits 108
Isa bin Ahmad mengutarakan kepada kami, dari Abdullah bin Wahb, dari Malik bin Anas, dari Ibnu Syihab, dari Anas bin Malik,
Anas berkata, ketika beliau melepaskan topi besinya, datanglah seorang laki-laki. Lalu ia memberitahukan kepada beliau, bahwa Ibnu Khathal sedang bersembunyi di (balik) kelambu Ka’bah. Beliau pun bersabda, ‘Bunuhlah dia!’
Ibnu Syihab berkata, Dan telah sampai (kabar) kepadaku bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam ketika itu tidak sedang melakukan ihram.” (HR. at-Tirmidzi, Bukhari dan Muslim)
Sumber : As-Syamaa’il al-Muhammadiyah – Imam At-Thirmidzi
Yangdimaksud Topi besi disini adalah semacam rantai besi yang dijalin secara rapi, dan dipasang sesuai ukuran kepala.Persisnya ditaruh sebelm sorban.
[1] Ibnu Khathal adalah seorang dari empat orang kafir Quraisy yang sangat memusuhi Islam, dan tidak mendapatkan pengampunan massal dari Rasulullah saw.. Adapun tiga orang lainnya adalah Huwairits bin Nuqaid, Abdullah bin Abu Sarh, dan Muqais bin Shababah. Namun saat hendak dieksekusi, Abdullah bin Abu Sarh menyatakan masuk Islam sehingga batal dieksekusi.