Ziarah ke kuburan Bagian Ke-2
Soal : Apa hukum ziarah kubur bagi kaum wanita?
Jawab : Ulama menerangkan, bahwa ziarah ke kubur bagi kaum wanita itu makruh hukumnya karena dikhawatirkan jiwanya selalu sedih, mengingat kaum wanita gampang susah dan jarang yang bisa menahan sabar terhadap musibah, terkecuali ziarah kekuburan para wali, orang-orang shaleh dah ulama. Mereka tetap disunnahkan, untuk mendapatkan barakah. Sebagian ulama membolehkan kaum wanita berziarah ke kubur secara mutlak, berdasarkan hadits Nabi Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam:
انه صلى الله عليه وسلم راى امراة بمقبرة تبكي علي قبر ابنها فقال لها اتقي الله واصبري
“Sesungguhnya Nabi Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam melihat seorang wanita di pekuburan dengan menangis di atas kuburan anaknya, kemudian beliau bersabda kepadanya: “Takutlah kepada Allah dan bersabarlah. ” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Dalam hadits di atas, Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam menyuruh wanita agar bersabar dan tidak mengingkarinya ziarah kubur.
ان انبي صلى الله عليه وسلم عائشة رضي الله عنها الدعاء عند زيارتها القبور وقال لها قولى السلام عليكم اهل الديار من المؤمنين والسلمين ويرحم الله المستقدمين منا والستأخرين وإنا ان شاء الله بكم لاحقون
“Sesungguhnya Nabi Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salammengajarkan Aisyah doa ketika berziarah ke kuburan. Beliau bersabda kepadanya, ucapkan:
السلام عليكم اهل الديار من المؤمنين والمسلمين ويرحم الله المستقدمين منا والمستأخرين وإنا ان شاء الله بكم لاحقون
“Semoga kesejahteraan atas kalian kaum mukminin dan muslimin penghuni (kubur), semoga rahrnat Allah atas orang yang mendahului kami dan yang kemudian, dan saya jika Allah menghendaki akan menyusul kalian.” (HR. Imam Muslim)
Soal : Bagaimana halnya dengan sabda Nabi Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam Allah melaknat wanita-wanita peziarah kubur?
Jawab: Menurut ulama ahli tahqiq, hadits tersebut ditakwil, jika ziarah wanita-wanita ke kubur itu untuk meratapi dan menangisi orang yang meninggal, seperti yang berlaku di masyarakat jahiliyyah, maka ziarah ke kubur seperti itu jelas haram berdasarkan ijma’. Apabila bersih dari hal-hal tersebut, maka tidak diharamkan dan tidak termasuk dalam ancaman hadits tersebut.
Sumber : Tanya Jawab Akidah Ahlussunnah wal Jamaah Karya Al-Habib Zein bin Ibrahim bin Smith Al-Alawi Al-Husaini