Sebagaimana yang aku sebutkan di atas, setiap tahun Syaikh Abu Al-Hasan Asy-Syadzili melakukan perjalanan, melewati Mesir hulu dan laut Jeddah. Jika ia mengarungi lautan, ia membaca Hizib Bahr setiap hari. Sampai sekarang murid-muridnya juga membacanya. Adapun redaksi Hizib Bahr adalah sebagai berikut:
“Ya Allah, wahai Yang Mahatinggi, wahai Yang Mahamulia, wahai Yang Maha Pemurah, wahai Yang Maha Mengetahui, Engkaulah Tuhanku dan Engkaulah yang mencukupiku. Sebaik-baik Tuhan adalah Tuhanku, dan sebaik-baikyang memberiku kecukupan adalah Dzat yang mencukupiku. Engkau memberikan pertolongan kepada orang yang Engkau kehendaki, dan Engkaulah Sang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. Kami memohon penjagaan-Mu dalam gerak, diam, ucapan, kehendak, dan gerak hati kami clan* segala keraguan, dugaan, dan waham yang menutup hati kami sehingga tertutup dan kami hal-hal yang tak tampak. Orang-orang beriman telah diuji dan dibeti goncangan yang sangat hebat, sehingga oran,g-orangmunafik dan orang-orangyanghatinya berpenyakit mengatakan bahwa apayangc%*anjikan Allah kepada kami (orang mukmin) adalah kebohongan. Tetapkanlah hati kami, tolonglah kami, dan tundukanlah laut ini kepada kami, sebagaimana Engkau tundukkan laut kepada Musa Alaihissalam, sebagaimana Engkau tundukkan api kepada Ibrahim Alaihissalam, sebagaimana Engkau tundukkan gunung dan besi kepada Dawud Alaihissalam, sebagaimana Engkau
tundukkan angin, setae, dan fin kepada Sulaiman AlaihzIrsalam. Tundukkanlah setiap laut kepada kami yang merupakan milik-Mu di bumi dan di langit, kerajaan dan malakut, dan laut dunia, dan laut akhirat. Tundukkanlah kepada kami segala sesuatu, wahai Dzat yang di dalam kekuasan-Nya kerajaan setiap sesuatu. Kaaf Haa Yaa Ain Shaad (Magam: 1), Haa Mim, Ain Sun „Qaaf (Ag-,Sjuura: 1-2), tolonglah kami, karena sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik penolong; dan bukalah untuk kami karena sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pembuka; ampunilah kami karena sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pengampun; sayangilah kami karena sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi kasih-sayang; berilah kami rezeki karena sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi reeki; berilah kami petunjuk serta selamatkan kami dari kaum yang zhalim; karuniailah kami hawayang bagus sebagaimana hawa bagus itu adalah dalam pengetahuan-Mu; tebarilah kami dengan gudang-gudangrahmatmu; bawalah kami dengannya dalam pembawaan kemuliaan beserta keselamatan dan kesehatan di dalam agama, dunia, dan akhirat; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Ya Allah, mudahkanlah bagi kami segala urusan kami disertai dengan ketentraman hati dan badan kami, dan keselamatan serta kesehatan pada agama dan dunia kami. Jadilah Engkau sebagai teman dalam perjalanan kami, dan sebagai penanggung keluarga kami. Hapuslah wajah-wajah musuh kami, hi langkanlah kedudukannya, sehingga mereka tidak sanggup untuk datang dan menjangkau kami, ‘Dan jikalau Kami menghendaki pastilab Kami hapuskan penglihatan mata mereka; lalu mereka berlomba-lomba (mencarz) jalan, maka betapakah mereka dapat melihat(nya). Dan Jikalau Kami menghendaki pastilah Kami ubah mereka di tempat mereka berada; maka mereka tidak sanggup betjalan lagi dan tidak (pmila) sanggup kembali. (Yasin: 66-67), Yaasiin sampai ayat 111, Thaasiin, Thaasiimiim, Haamiim, Ain siin qaaf, Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batasyang tidak dilampaui masing-masing. (Ar-Rahman: 19-20), Haamiim, Haamiim, Haamiim, Haamiim, Haamiim, Haamiim, Haamiim, Haamiimul Amr, telah datang kemenangan dan mereka tidak akan menang atas kami; Haa Miim, diturunkan kitab ini (Al-Qur’an) dari Allah yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui, yang mengampuni dosa dan menerima taubat lagi keras hukuman-Nya, yang mempunyai karunia. Tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Hanya kepada-.Nyalah kembali (semua
makhluk). (Ghafir: 1-3) BzIrmillah adalah pintu kami, Tabaaraka adalah kebab.-hatian kami, dan Yaasiin adalah atap kami. Kaaf Haa Yaa Ain Shaad adalah kecukupan kami, dan Haamiim ‘ain sun qaaf adalah perlindungan kami, “Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka. dan Dia-lah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (Al-Baqarah: 137), penutup ary terbuka untuk kami, dan “mata” Allah melihat kepada kami, dengan kuasa Allah musuh tidak mampu menjangkau kami, Tadahal Allah mengepung mereka dari belakang mereka, bahkanyang didustakan mereka itu ialah Al-oQurs an yang mulia,yang (tersimpan) dalam Laub Mabfuzb.” (Al-Buruj: 20-22) Maka Allah adalah Sebaik-baik penjaga dan Dia adalah Maha Penyayang diantara Para Pegayang.” (Yusuf: 64). Sesungguhnya pelindungku ialahyang telah menurunkan Al-kitab (AI Qur’an) dan Dia melindungi orang-orang yang saleh. (Al-A’raf: 196) ‘Dan tidaklab mereka (orang-orang munafik) memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali seliap tahun, dan mereka tidak (juga) bertaubat dan tidak (pula) mengambil pekaran?” (At-Taubah: 126) Dengan nama Allah, yang bersamaan dengan nama-Nya tiada sesuatu pun—baik di bumi dan di langit—dapat memberikan madharat dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Tiada daya dan upaya melainkan dengan kehendak Allah yang Mahatinggi lagi Mahaagung. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Sayyidina Muhammad, keluarga, dan sahabat.”
Sumber : RIHLAH IBNU BATHUTHAH Penulis: Muhammad bin Abdullah bin Bathuthah