KARAMAH SYAIKH KHALIFAH
Sebagian sahabat Syaikh Khalifah yang dapat dipercaya mengatakan kepadaku, “Syaikh Khalifah melihat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam tidurnya”. Kemudian Rasulullah bersabda, Hai Khalifah, berziarahlah pada kami!” Kemudian Syaikh Khalifah pergi ke Madinah dan mengunjungi Masjid Nabawi. Ia masuk masjid melalui pintu Babussalam sambil mengucap salam kepada Rasulullah. Ia duduk bersandar pada salah satu tiang masjid. Ia menyandarkan kepala pada kedua lututnya. Dalam tradisi sufi, duduk seperti ini disebut tatfiq. Tatkala ia mengangkat kepala, tiba-tiba ia tersedia untuknya empat roti, satu wadah yang berisi susu, satu piring berisi kurma. Sehingga, ia dan beberapa teman memakan hidangan tersebut. Tidak lama setelah itu, Syaikh Khalifah kembali ke Iskandariyah, walaupun ia juga memutuskan untuk tidak berhaji pada tahun itu.
KARAMAH SYAIKH BURHANUDDIN AL-A’RAJ
Syaikh Burhanuddin Al-Asraj adalah salah satu ulama Iskandariyah. Ia adalah imam yang alim, zahid, wara’, dan khusyu’. Ia salah saw pemimpin sufi zahid dan ahli ibadah. Aku berjumpa dengannya saat bermukim di Iskandariyah. Aku menjadi tamunya selama tiga hari.
Pada suatu hari, aku menemuinya. Ia berkata, “Aku lihat engkau gemar melakukan perjalanan dan mengunjungi negeri-negeri.” Aku menjawab, “Iya.” saat itu, aku belum berniat untuk mengunjungi India dan Cina. Ia melanjutkan perkataannya, “Jika Allah berkehendak, engkau mesti mengunjungi saudaraku-saudaraku Fariduddin di India, Ruknuddin Zakariya di Sind, dan Burhanuddin di Cina. Sampaikan salamku, jika engkau bertemu mereka!” Aku tiba-tiba heran dengan ucapannya. Betapa ucapannya itu menyemangatiku untuk berkunjung ke negeri-negeri itu. Aku berusaha untuk bisa sampai ke negeri-negeri itu, hingga akhirnya hal itu terwujud. Aku pun menyampaikan salam Syaikh Burhanuddin Al-A’raj kepada saudara-saudaranya itu.
Saat aku hendak pamit, Syaikh Burhanuddin Al-A’ raj membekaliku beberapa dirham untuk bekal di perjalanan. Uang itu tetap tersimpan rapi. Aku tidak bermaksud untuk membelanjakannya, sampai suatu ketika uang itu dirampas oleh orang-orang kafir Hindu saat mengarungi lautan.
Ulama lain yang aku temui di Iskandariyah adalah Syaikh Yaqut Al-Habasy, salah satu pemimpin ulama. Ia adalah murid Abu Al-Abbas Al-Mursi. Abu Al-Abbas Al-Mursi sendiri adalah murid seorang wall Allah yang bernama Abu Al-Hasan Asy-Syadzili yang terkenal dengan karamahnya yang mulia dan maqamnya yang tinggi.
Sumber : RIHLAH IBNU BATHUTHAH Penulis: Muhammad bin Abdullah bin Bathuthah