Al-Imam Hujjatul Islam Al-Ghazali ra mengatakan: “Karena itulah Allah swt mengingatkan kita dibanyak ayat, diantaranya adalah firman Allah swt kepada Nabi Allah Musa as dan hal ini merupakan pelajaran bagi kita:
إنّنى أنا اللّه لا إله إلّا أنا فاعبدونى وأقم الصّلوة لذكرى
Artinya: “Sesungguhnya Akulah Allah, tiada Tuhan selain-Ku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku.” (QS. Thaha ayat : 14)
Jadi jikalau seseorang masih sibuk pikirannya dengan berbagai urusan atau lagi susah atau lagi sibuk dengan seseorang, berarti ia belum shalat yang benar. Karena itu sebelumnya harus dikosongkan dulu pikirannya barulah ia melaksanakan shalat. Karena tidak mungkin seseorang itu mengingat Allah swt, jikalau pikirannya mengingat selain Allah swt.
Lihatlah betapa indahnya rahmat Ilahi dan aturan langit yang Allah swt jadikan umat ini. Namun bagi mereka yang lalai, seakan-akan ia mengatakan kepada Tuhannya: “Aku tidak mau menerima rahmat yang Engkau berikan kepadaku.” Terkadang ia tidak shalat tepat waktu atau tidak shalat berjama’ah, tidak mengerjakan shalat sunnah rawatib, melakukannya tidak khusyu’ dan mungkin juga tidak memakai siwak.
Kebanyakan orang melalaikan masalah siwak ini, ia sudah merasa cukup memakai sikat gigi saja. Memang memakai sikat gigi bisa membersihkan dan menyehatkan gigi, namun dalam hal ini syari’at menganjurkan kita untuk memakai siwak. Karena itulah sudah sepantasnya kita ikuti anjuran syari’at ini. Wahai saudaraku, apakah kita terasa berat apabila membawanya?
Padahal para salaf kalian selalu membawanya, cukup diletakkan di sakunya tentu tidaklah berat. Jadi menyepelekan masalah ini sama saja meremehkan sunnah Baginda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam. Ketahuilah, bahwa hadits-hadits yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam mengenai siwak sangatlah banyak. Diantaranya yang populer adalah sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam:
صلاة بسواك تعدل سبعين صلاة بغير سواك
Artinya: “Shalat dengan menggunakan siwak lebih baik dari pada tujuh puluh shalat tanpa siwak.”
Dalam hadits lain Baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam bersabda:
لو لا أن أشقّ على أمّتي لأمرتهم بالسّواك عند كلّ صلاة
Artinya: “Sekiranya tidak khawatir akan membebani umatku pasti aku akan memerintahkan mereka untuk memakai siwak pada setiap kali shalat.”
Jadi tidak semestinya ditinggalkan hal ini. Selain itu, segenap anjuran ini berpahala. Pahala menjalankan perintah Allah swt, pahala mengamalkannya dan pahala mengikuti sunnah Baginda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam. Selain itu hal ini juga menjadi perantara untuk mendekatkan diri kita kepada baginda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam.
SUMBER : BERADA DI TAMAN SURGA BERSAMA CUCU NABI