Meraih Keberkahan Baginda Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam Bagian 5
Oleh: al-Imam al-‘Arifbillah al-Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf
al-Imam asy-Syeikh Ali bin Abibakar as-Sakran ra berkata: ‘Sesungguhnya bangun malam itu lebih baik daripada tidur, meskipun hanya untuk mencari kayu bakar atau hanya untuk memotong kayu saja, apalagi dengan orang-orang yang bermesraan dengan Tuhannya di malam hari, beribadah dan menyendiri dengan-Nya.
Karena di waktu itu pikiran lagi tenang dan tidak ada kesibukan, jadi kita bisa lebih berkonsentrasi dengan kekasih-Nya, menikmati menyendiri dan ibadah dengan Tuhannya.’
Selain itu, kebanyakan waktu turunnya rahmat hanya tiba saat orang menyendiri dengan Tuhannya di malam hari, meskipun seluruh waktu bagi para wali yang telah bersih hati mereka merupakan waktu turunnya rahmat dan kelembutan dari Tuhan.
Karena karunia Tuhan, awan rahmat-Nya senantiasa mencurahkan hujan di setiap waktunya. Kami katakan demikian karena kami ingin mengingatkan mereka yang lalai, padahal sebenarnya Baginda Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam telah mengingatkan dalam sebuah sabdanya:
إِنَّ لِرَبِّكُمْ فِيْ أَيَّامِ دَهْرِ كُمْ نَفَاحَاتٍ أَلَا فَتَعَرَّ ضُوْا لَهَا
Artinya: “Sesungguhnya setiap saat Tuhan kalian memiliki curahan-curahan rahmat, karena itu hadanglah (rahmat) itu.”
Para ulama mengatakan: ‘Mengenai bangun dipenghujung malam, Sayyidah Aisyah ra sewaktu ditanya: ‘Kapan Baginda Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bangun?’
Kemudian Sayyidah ‘Aisyah ra menjawab: ‘Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bangun setelah mendengar suara kokok ayam.’
إِنَّ رَبَّكَ يَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُوْمُ أَدْنَى مِنْ ثُلُثَيِ اللَّيْلِ
Artinya: “Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasannya kamu berdiri (shalat) kurang dari dua pertiga malam.” (Qs. al-Muzammil ayat: 20)
Setelah mengetahui Tuhannya kasihan kepadanya, maka Baginda Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam pun mengubahnya dan Baginda Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam juga khawatir kalau Tuhannya bakal mewajibkannya atas umatnya, akhirnya Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bangun di penghujung malam.
Diriwayatkan pada suatu malam, Baginda Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam terbangun dan melihat pintu langit terbuka dengan curahan rahmat yang begitu derasnya lalu Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda: ‘Bangunkanlah para wanita yang tinggal di kamar-kamar.’ Kamar-kamar itu tempat tidur malam isteri-isteri Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam.
SUMBER : BERADA DI TAMAN SURGA BERSAMA CUCU NABI