Tentang Pentingnya Seruan Dakwah Bagian 2
Oleh: al-‘Allamah al-Faqih al-Habib Zein bin Ibrahim bin Smith
Cintailah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam. Dahulukanlah beliau Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam dari segala-galanya. Jadikanlah beliau Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam sebagai teladan, panutan, pemimpin, imam dan segalanya bagimu. Jangan sekali-kali engkau lupa sedetikpun untuk selalu mengkhayalkan serta membayangkan dzat suci Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam. Dalarn hal ini banyak tokoh ulama dan auliya’ yang menegaskan betapa penting dan agungnya manusia yang bernama Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam ini. Diantaranya adalah al-Imam al-Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi.18
Dalam sebuah kesempatan beliau berkata: ‘Sesungguhnya dzat Muhammadiyah adalah cerminan dari Dzat Ahadiyyah (Allah). Yaitu ketika tak mampunya kekuatan manusia untuk memandang, mengkhayalkan, membayangkan dzat Allah swt, maka Allah swt menjadikan dzat Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam sebagai cerminan-Nya.’
ليته خصني برؤية وجه # زال عن كل من رأه الشقاء
Artinya: “Andai saja aku diberi keistimewaan untuk memandang sebuah wajahyang apabila dipandang akan menghilangkan segala gundah gulana (Wajah Rasulullah).”
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam lah sumber bagi segala yang mengharapkan kebaikan. Barangsiapa yang merindukan akhlak, beliaulah sumbernya. Barangsiapa yang menginginkan budi pekerti, beliaulah sumber suri tauladan.
Barangsiapa yang merindukan ketampanan, beliaulah sumber dari segala ketampanan. Barangsiapa yang mengharapkan kemuliaan di dunia dan akhirat, beliaulah sumber segala kemuliaan di dunia dan di akirat kelak.
Hendaknya kita sebagai seorang muslim, menjadikan beliau Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam sebagai figur, teladan serta panutan kita dalam segala aspek kehidupan kita. Semoga Allah swt memuliakan mata kita untuk memandang dzat Baginda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam di dunia ini, baik dalam keadaan terjaga atau dalam mimpi sekalipun. Wallahu a’lam.
SUMBER : BERADA DI TAMAN SURGA BERSAMA CUCU NABI
———-
18. Seorang tokoh ulama dan auliya di masanya yang berada di daerah Seiwun, Hadramaut. Dari beliau ini, lahirlah sebuah karya besar nan agung, yang hingga saat ini dibaca oleh segenap para pecinta Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam di berbagai belahan penjuru dunia. Karya ini bernama Maulid Simthuddurar atau yang lebih populer di telinga kita dengan Kitab Maulid Habsyi.